UIN SURAKARTA – Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta) menyelenggarakan public lecture bersama narasumber internasional dari Scuola Superiore Meridionale, Naples, Italy, Pietro Menghini, Ph.D., Rabu (16/10). Acara ini dilaksanakan di Aula FUD Lantai 2 bersama sejumlah mahasiswa FUD sebagai peserta.
Turut hadir dalam acara tersebut, Dekan dan para Wakil Dekan, Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan, Koordinator Program Studi, Kepala Laboratorium, serta sejumlah Dosen Tetap yang berada di lingkungan FUD. Berperan sebagai moderator dalam acara, salah satu Dosen Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), Alfina Hidayah, M.Phil.
Sebagai pembuka acara, Dekan FUD, Dr. H. Kholilurrohman, M.Si. menyampaikan sambutannya sekaligus pengantar singkat mengenai materi tentang The Sadrist Movement dalam bahasa Arab.
Pasca sambutan dari Dekan FUD, public lecture dilanjutkan dengan acara inti yang disampaikan oleh narasumber, Pietro Menghini, dan dipandu oleh moderator. Menghini dalam materinya, dengan apik menyampaikan hasil riset disertasinya yang berjudul “The Sadrist Movement in the 1990s; Navigating Tolerated Opposition and Open Rebellion”. Riset ini membahas tentang Gerakan Sadrist (Sadrist Movement) yang terjadi di Iraq tahun 1990-an.
Menghini menggarisbawahi tentang history dan perjalanan Gerakan Sadrist melalui materi yang sistematis sekaligus mendalam. Pihaknya menjelaskan tentang latar belakang masalah yang mendasari permasalahan dalam Gerakan Sadrist, sejumlah literatur review yang digunakan sebagai rujukan, metode dan prosedur penelitian yang dilakukan, serta bagaimana hasil penelitian dan kesimpulan yang berhasil didapat.
Lebih lanjut dalam pembahasan, Menghini mengklasifikasikan terjadinya Gerakan Sadrist ke dalam beberapa periode, yaitu: formative period, development period, the peak of Sadrism and the Deat of Sadr period, serta the Sadr Intifada period.
Adapun Gerakan Sadrist merupakan gerakan nasional yang terjadi di Irak dan dipimpin oleh Muqtada al-Sadr. Gerakan ini muncul pada tahun 1990-an sebagai gerakan sosial dan politik dalam oposisi rezim yang terjadi di Irak pada saat itu.
Selama berlangsungnya acara, mahasiswa terlihat antusias dan menjadi peserta aktif. Hal ini terlihat dengan banyak mahasiswa yang bertanya, baik sehubungan dengan substansi, maupun materi dalam kaitannya dengan proses riset Menghini. (RZB/Tim Media)
Penguatan Kepedulian Sosial Mahasiswa Melalui Komunitas SANUR Berbasis Pendekatan Project Citizen
2 hari yang lalu - Opini