Loading...

Wisuda Ke-58, Rektor UIN Surakarta : Ubur-Ubur Ikan Lele

Diterbitkan pada
26 Februari 2025 11:56 WIB

Baca

UIN SURAKARTA - Gempita selebrasi para wisudawan ke 58 Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta) untuk jenjang Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2 dan S3) sejak beberapa hari ini terliihat di semua sudut kampus. Puncaknya pada Rabu pagi menjelang siang hari ini, seluruh wisudawan hadir di Gedung Graha UIN Surakarta di komplek Pucangan Kartasura. Masing-masing wisudawan hadir bersama dengan orang tua atau walinya.

Wisuda Ke 58 UIN Surakarta kali ini mengambil tema "Membangun toleransi dan glokalisasi kampus menuju unggul internasional". Duduk di deretan panggung, Ketua dan Sekretaris serta seluruh anggota senat universitas, sedangkan di deretan paling depan kursi wisudawan diisi oleh wisudawan dengan predikat cumlaude serta hafidz Qur'an. Seluruh hadirin nampak bersinar bahagia sehingga membuat suasana gedung terasa membahagiakan. 

"Jumlah wisudawan Program Sarjana, Pasca Sarjana dan Doktor wisuda ke 58 UIN Raden Mas Said Surakarta Tahun 2025 sejumlah 869 wisudawan" laporan Wakil Rektor (WR) I Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan Dr. Zainul Abas selalu Ketua Panitia Wisuda. Lebih lanjut WR I merinci jumlah wisudawan Program Sarjana (S1) sebanyak 816 orang, Magister (S2) sejumlah 51 orang, dan Doktoral (S3) sebanyak 2 orang. Wisudawan terbaik pada periode ini memiliki nilai IPK 3.87 yang berasal dari Wisudawan Prodi Sastra Inggri Fakultas Adab dan Bahasa.

Memberikan sambutan dalam wisuda ke 58 ini, Rektor Prof. Toto Suharto mengawali dengan sebuah pertanyaan, "Bahagia kan?" sontak dijawab oleh seluruh wisudawan "Bahagia." Rektor menerangkan bahwa seharusnya dalam wisuda kali ini harus bahagia. "Berkah wisuda kali ini pada bulan sya'ban. Pada bulan ini kita bersih-bersih untuk memasuki bulan ramadhan sudah siap. Itulah berbahagianya wisuda di bulan ini." tambah Rektor. Dalam sambutannya, Rektor juga menyoroti tentang tema membangun toleransi dan Glokalisasi kampus menuju unggul internasional.  "Wajib menuntut ilmu di manapun, kapanpun, dan mengamalkannya untuk kepentingan bangsa dan negara" lanjut Rektor. Prof. Toto juga menegaskan bahwa tidak ada satupun negara yang seperti Indonesia punya banyak pulau, bahasa, dan sebagainya bisa hidup karena adanya toleransi, "Dalam suatu penelitian Toleransi di Indonesia tumbuh karena keberagamaan." Terkait dengan kondisi sekarang, Rektor juga memberikan gambaran bahwa UIN Raden Mas Said Surakarta saat ini sedang mengembangkan Glokalisasi dimana berpikir lokal tapi bertindak global serta berpikir global namun bertindak lokal. Untuk itu, Rektor meminta agar di era medsos saat ini, para wisudawan menggunakan jari-jarinya untuk membuat konten-konten yang bermanfaat, bukankonten yang hoaks dan ujaran kebencian. "Gunakan medsosnya untuk hal-hal yang baik-baik saja. Ini dalam rangka toleransi agar Glokalisasi semakin hidup" tegas Rektor. Menutup sambutannya, Rektor berpantun : "Ubur-ubur ikan lele, Terimakasih sudah kuliah di sini lee." (Tris/Humas) Foto : Angga