Loading...

UIN Surakarta Gelar International Seminar on Social Science Issues (ISoSSI) bersama Universiti Islam Melaka

Diterbitkan pada
19 Agustus 2024 00:00 WIB

Baca

SINAR – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta menggelar International Seminar on Social Science Issues (ISoSSI), Senin (19/8), di Ruang Sidang Utama Gedung Rektorat. Seminar internasional ini bertajuk “Empowering Social Sciences in the Archipelago”, bekerja sama dengan Universiti Islam Melaka, Malaysia. 

Acara seminar dihadiri oleh para civitas akademika di lingkungan UIN Surakarta. Rektor UIN Surakarta, Prof. Dr. Toto Suharto, S.Ag., M.Ag. didampingi para Wakil Rektor dan jajaran pimpinan, sejumlah dosen di bidang keilmuan sosial, serta para presenter artikel yang telah terpilih. Begitu pula dari pihak Universiti Islam Melaka, tim dipimpin oleh Prof. Datuk Dr. Mohd. Taib bin Hj. Dora, selaku Vice Chancellor, beserta sejumlah pimpinan dan para dosen yang akan membawakan naskah ilmiahnya. 


Hadir sebagai Keynote Speaker, Prof. Toto dalam sambutan awalnya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Universiti Islam Melaka yang telah hadir dalam seminar internasional yang diselenggarakan. Pihaknya berharap, kerja sama yang terjalin ini dapat berjalan lancar dan menjadikan kedua kampus mampu berkembang sampai ke taraf internasional. 
Prof. Toto menyampaikan bagaimana perkembangan riset-riset tentang Studi Islam di Indonesia dinilai harus dikaji dari berbagai pendekatan di bidang keilmuan sosial dan budaya. “Sesuai Undang-undang, UIN Surakarta adalah PTKI yang mengacu pada rumpun keilmuan Islam. Maka dari itu, kajiannya adalah bicara tentang Studi Islam. Studi Islam di Indonesia ke depan tentunya harus dapat dikaji melalui kaca mata social science. Hal ini dikarenakan Studi Islam saat ini tidak hanya berbasis pada teks agama semata, melainkan juga dapat dikaji dari sisi kontekstual, dari berbagai macam pendekatan,” terangnya. 
Menilik pada kerangka Jacques Waardenburgh, Prof. Toto menjelaskan bahwa studi agama dalam era kontemporer dapat dilakukan melalui empat pendekatan, yaitu pendekatan historis, pendekatan perbandingan, pendekatan kontekstual, dan pendekatan filosofis. Pihaknya menambahkan, terkhusus untuk pendekatan kontekstual, pendekatan ini mencoba memahami agama dalam konteks sosial, politik, budaya, dan lain sebagainya, sebagaimana di mana agama itu berada. Pendekatan kontekstual ini bermaksud menjelaskan situasi-situasi dan perkembangan suatu agama tertentu yang muncul dari konteks, sehingga pendekatan kontekstual terhadap agama dapat lebih mengarah pada adanya situasi serta kondisi dalam perspektif sosiologis-antropologis.
“Ke depan, tidak hanya melulu aspek normatif Islam, melainkan juga aspek historis di masyarakat juga harus dikaji. Hanya saja kelemahannya, untuk yang paham normatif, terkadang pemahaman terhadap Islam di realitas lemah. Begitu pula sebaliknya, mereka yang pemahaman Islam realitasnya tinggi, di dalam konteks Islam yang normatif cenderung lemah,” paparnya.
Sebagai penutup, Prof. Toto menghimbau bahwa universitas Islam harus berkolaborasi agar bisa menelaah ulang kajian yang ada berdasarkan perspektif yang berkembang. Menurutnya, kampus Islam harus memiliki pendekatan multidisiplin dan transdisiplin. Dengan demikian, wajib bagi para civitas akademika untuk dapat mengintegrasikan kemampuan yang dimiliki guna mengakomodasi hal tersebut.
Pernyataan Prof. Toto turut diamini oleh Prof. Mohd Taib sebagai perwakilan dari Universiti Islam Melaka. Menurutnya, penting untuk diadakan multidisciplinary research guna menjembatani isu-isu sosial yang berkembang di masyarakat. Pihaknya juga menjelaskan tentang tantangan yang muncul terhadap perubahan minat serta tren pembelajaran pasca pandemi di Malaysia. Hal ini setidaknya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor ekonomi, ketidakpastian peluang kerja, gig-economy, serta maraknya influencer. 

Sebelum dilanjutkan pada sesi panel presentasi, acara dibuka secara resmi oleh Prof. Toto dan dilanjutkan dengan penandatanganan MoU oleh UIN Surakarta dan Universiti Islam of Melaka. “Kami mengapresiasi kepada Universiti Islam Melaka. Selanjutnya, sesuai dengan MoU ini, semoga dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan akademis lainnya, seperti join research, MBKM, serta pengembangan jurnal bersama Universiti Islam Melaka,” pungkas Prof. Toto. (RZB/Tim Media)