Loading...

Tim Keuangan Kemenag Pusat Kunjungi UIN Surakarta Untuk Mitigasi?

Diterbitkan pada
11 April 2025 15:09 WIB

Baca


UIN SURAKARTA - 
Jum'at (11/4/2025) Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta) kedatangan rombongan dari Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI. Rombongan yang dipimpin oleh Ahmad Sulfan Nasution selaku APK APBN Ahli muda didampingi oleh tim dari Kanwil Kemenag Jawa Tengah. Kehadiran mereka disambut secara langsung oleh APK APBN Ahli Muda Evayani Fadhilah, M.Pd. dan timnya.

"Kehadiran kami ke kampus UIN Surakarta adalah dalam rangka melakukan mitigasi terkait kondisi keuangan kampus ini" kata Sulfan di usai melakukan pembicaraan di ruang kerja Bagian Keuangan. Namun begitu, lanjutnya, kegiatan besarnya adalah monitoring dan evaluasi implementasi pemberian Gaji ke-13 serta THR tahun 2025. "Kami ingin memastikan bahwa kampus UIN Surakarta telah menjalankan SE Sekjend No. 14 Tahun 2025 tersebut" lanjutnya. Dirinya beserta tim dari Kanwil Kemenag Jawa Tengah melakukan tugas kali ini bukan hanya di kampus ini saja, akan tetapi di seluruh kampus PTKN (Perguruan Tinggi Kegamaan Negeri) yang ada di Propinsi Jawa Tengah. "Setiap kali kami datang, bisa dilihat bahwa bagian yang menangani tentang keuangan, utamanya gaji para ASN, telah siap dengan seluruh datang yang ada" imbuhnya Sulfan dengan gembira. Menurutnya hal itu adalah salah satu nilai positif kampus ini yang menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan sangatlah tertib dan segalanya tercatat dengan baik. "Semoga satker (satuan kerja) yang lain bisa meniru kesiapan data saat dilakukan monev, sebagainya yang ada di kampus UIN Surakarta" pungkas Sulfan.

Menanggapi apa yang telah disampaikan oleh Tim dari Kemenag Pusat tersebut, Evayani menambahkan bahwa terkait dengan kesiapan data, dirinya beserta seluruh staf yang ada di keuangan UIN Surakarta melakukan kerja sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) sebagaimana yang telah diatur oleh Kementerian Agama pusat. "Kami bekerja berdasar pada aturan dan SOP yang berlaku, sehingga aspek akuntabilitas, transparansi, serta siap untuk dilakukan audit bisa tercapai dengan baik. Dengan kata lain, kinerja kami terukur" tandas Evayani. Tentang mitigasi yang dibahas bersama dengan Tim Keuangan Kemenag Pusat tersebut, dirinya menjelaskan bahwa setiap hal pasti ada potensi perbedaan antara rencana dan realisasi. "Kami berupaya semaksimal mungkin memperkecil potensi perbedaan tersebut, agar terjadi kesamaan antara keduanya. (Tris/Humas) Foto : Mastr