Loading...

Siapkan ATM, UIN RM Said Belajar Ke Jogja

Diterbitkan pada
27 Mei 2024 00:00 WIB

Baca

SINAR  - Mendapat predikat Perguruan Tinggi dengan akreditasi unggul tidak menjanjikan Universitas Islam Negeri Raden Mas Said (UIN RM Said) Surakarta berpuas diri dan berhenti di tempat. Akan tetapi justru perolehan akreditasi tersebut menjadikan kampus ini bergerak semakin sepat. Hal ini terlihat dari berbagai persiapan untuk menuju step berikutnya semakin matang.

"Meski cuma sedikit, kemajuan harus selalu tercapai setiap saat. Berhenti membuat kemajuan berarti menggagalkan cita-cita Glokalisasi" pesan Rektor UIN RM Said, Prof. Toto Suharto kepada rombongan para pimpinan kampus yang akan melakukan ​​​Bench Marking ke Kota Yogyakarta pada Senin pagi (27/5/2024) di Gedung Rektorat UIN RM Said Surakarta Kampus Pucangan.

Dalam kegiatan ini akan mengambil strategi berupa pemetaan melalui diskusi antara para pimpinan UIN RM Said Surakarta dan para pimpinan di dua kampus ternama di kota Yogyakarta, yaitu UIN Sunan Kalijaga dan Universitas Islam Indonesia. Rombongan yang terdiri dari Dekan Fakultas Syariah, Dekan Fakultas Adab dan Bahasa, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kepala Satuan Pengawas Internal, dan para pejabat fungsional; dipimpin oleh Wakil Rektor II, Dr. R. Lukman Fauroni, ini bertujuan untuk mendapatkan infomasi selengkapnya tentang konsep pengembangan sebagai Badan Layanan Umum (BLU) kepada UIN Sunan Kalijaga serta konsep memperoleh akreditasi internasional seperti yang dilakukan oleh UII.

Di sela kunjungan ke dua Perguruan Tinggi tersebut, WR II yang juga didampingi oleh Kepala Biro AUPK, Drs. Muhammad Lutfi Hamid, menuturkan bahwa pihaknya tidak perlu malu dan singkat untuk belajar dari kampus lain demi mendapatkan kemajuan yang semakin baik bagi UIN RM Said Surakarta. "Segala hal yang akan kita dapatkan selama kunjungan ke kedua kampus ini, akan kita telaah dan lakukan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)." Ungkap Lukman. Menurut WR II,  strategi ATM harus melalui proses yang tidak instan. Setiap pimpinan dalam menerapkan sesuatu dan cara mencapainya akan disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada, sehingga menurut Lukman saat ini UIN RM Said sedang melakukan penyerapan banyak hal terkait dengan kemajuan yang ada ditempat lain untuk kemudian akan dilakukan ATM (amati, tiru, modifikasi) agar bisa diterapkan di kampus ini. "Sengaja kami membuat suasana Bench Marking  ini lebih santai agar segala informasi yang kita butuhkan bisa mengalir" tambah Lukman.

Seolah mengamini hal tersebut, Kepala Biro AUPK, Muhammad Lutfi Hamid yang menyatakan bahwa onrolan boleh santai, tapi serius dalam berpikir dan bertindak. "Meski saat ini kita sedang konsentrasi pada pencapaian kemajuan yang signifikan dalam banyak hal, bukan berarti membuat komunikasi kita menjadi kaku" ungkap Lutfi. Kebiro sangat yakin bahwa kegiatan seperti ini akan memberikan banyak sekali dampak positif bagi pengembangan pemikiran dan strategi untuk mencapai cita-cita Program Glokalisasi yang telah dicanangkan. (Tris/Humas) Foto: Mastr