UIN SURAKARTA - "Laut yang tenang tidak akan menghasilkan pelaut yang ulung" mungkin adalah salah satu ungkapan yang pas menyikapi keadaaan sekarang ini" ungkap Prof. Toto Suharto, Rektor Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta) melalui media perpesanan pada Sabtu sore (29/3/2025). "Keadaan yang terjadi sekarang ini bisa diibaratkan seperti lautan yang penuh dengan ombak yang bisa mengombang-ambingkan kapal yang berlayar lengkap dengan semua orang dan benda yang di dalamnya" lanjut Prof Toto. Dalam hal ini Prof. Toto memberikan komentar terhadap kondisi yang terjadi beberapa hari yang lalu di Kantor Kementerian Agama RI di Jl. Banteng Jakarta Pusat.
Prof. Toto menyatakan keprihatinannya yang sangat mendalam dengan adanya mobilisasi masa untuk melakukan demontrasi di depan Kantor Kemenag pada awal minggu ini. "Saya sangat prihatin dengan adanya demo di Kantor Kemenag Lapangan Bateng." Dirinya mengingatkan bahwa hasil survey yang dilakukan dalam 100 hari pertama kabinet Merah Putih sejak bekerja, Kementerian Agama yang dipimpin oleh Prof. Nasaruddin Umar menempati ranking 1 kepuasan publik dari seluruh kementerian yang ada, akan tetapi disayangkan masih saja ada oknum kelompok yang mencoba membuat resah Kemenag. "Seharusnya demo seperti itu tidak perlu terjadi jika sebelumnya para demonstran memahami materi demo mereka."
Dalam demo yang dilakukan pada hari Senin lalu, para pendemo meneriakkan hal-hal yang menyerang pribadi Prof. Nasarudin Umar selaku Menteri Agama (Menag) RI. Mereka juga menolak kebijakan Menag terkait Kurikulum Cinta yang digagas Menag saat ini. Namun aksi ini justru menimbulkan polemik yang ujung-ujung membuat salah satu koordinator demo mendatangi Kantor Kemenag kembali untuk melakukan permintaan maaf kepada Menag.
Saat diterima oleh Menag secara langsung di Kantornya pada Kamis (27/3/2025) para pendemo menyatakan penyesalannya atas aksi yang telah mereka lakukan sebelumnya tidak berdasar pada fakta yang sesungguhnya. “Kami merasa sangat bersalah atas apa yang kami lakukan. Kami akui bahwa apa yang kami lakukan tidak mendasar dan tidak benar. Semoga dengan kebesaran hati dan jiwa Pak Menteri, kami bisa dimaafkan,” ujar Syahril salah satu koordinator aksi demo sebelumnya mewakili para koordinator demo lainnya.
Mengetahui perihal yang sebenarnya terjadi serta pengakuan bersalah dari para pendemo, Menag Prof. Nasaruddin dengan kebesaran hati dan penuh kebijaksanaan, bisa menerima dan memaafkan para pendemo tersebut. "Jangankan fitnah semacam ini yang ditujukan kepada saya, lebih daripada inipun akan saya maafkan" kata-kata menyejukkan dari Prof. Nasaruddin kepada para pendemo yang telah meminta maaf di depannya. Namun demikian Menag juga memberikan pengertian kepada "para tamunya" agar tidak tergesa jika mendapat kabar yang belum dicek kebenarannya, “Saya tidak tahu siapa yang berada di balik semua ini. Demonstrasi yang tidak mendasar, serta sebaran foto dan video saya dengan narasi penuh kebencian, jelas tidak tepat. Amanah yang saat ini kami emban adalah amanah dari Presiden tanpa permintaan. Begitu pula dengan keberadaan kami sebagai imam Masjid Istiqlal, yang merupakan permintaan dari Presiden agar kami tetap menjadi imam besar.”
Kisah nyata permaafan yang diberikan oleh Menag kepada para pendemonya, merupakan hal yang luar biasa bagi para sivitas akademika kampus UIN Surakarta. "Bagi kami, permaafan yang diberikan oleh Menag kepada para pendemonya merupakan inspirasi tentang kebesaran hati seorang Menag," tegas Prof. Toto. Baginya, Prof. Nasaruddin merupakan sosok ulama yang bukan hanya hebat dalam mengajarkan ilmu teori, akan tetapi juga memberikan keteladan yang nyata dalam hidupnya. "MInggu lalu, Menag memberikan tausiyahnya dalam kegiatan ngaji sore di kampus UIN Surakarta secara teori, dan minggu iki kita saksikan penerapan dari tausiyah beliau dalam tindakan yang nyata" tambah Prof. Toto. "Semoga beliau selalu sehat dan terus memimpin Kementerian Agama ini menjadi semakin baik dari hari ke hari. Semoga keteladan tentang kebesaran hati Prof. Nasaruddin juga bisa kita ikuti dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai bagian dari kementerian yang dipimpin oleh beliau," pungkas Prof. Toto. (Tris/Humas) Foto : Mastr/HDI/Istimewa
Halalbihalal UIN Surakarta, Gus Aun : Beruntung Jadi Orang Indonesia
2 hari yang lalu - UmumRektor UIN Surakarta : Inspirasi Tentang Kebesaran Hati Seorang Menag
1 pekan yang lalu - Umum