Loading...

Re-desain Kurikulum, Pascasarjana UIN Surakarta Hadirkan Guru Besar Terkemuka

Diterbitkan pada
30 Agustus 2024 00:00 WIB

Baca

UIN SURAKARTA - Kurikulum dalam perguruan tinggi kerap mengalami perubahan seiring berkembangnya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) serta kebutuhan masyarakat di era globalisasi. Pemahaman yang sangat beragam mengenai rekonstruksi kurikulum di kalangan akademisi kerap menjadi permasalahan yang sering timbul baik antar program studi maupun antar universitas. Dalam menghadapi problematika tersebut, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta) menyelenggarakan Workshop Re-desain Kurikulum Program Studi Pascasarjana pada hari Kamis (29 Agustus 2024). Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pimpinan Pascasarjana, Ketua Program Studi (Kaprodi), dosen, dan tenaga kependidikan. Selain itu turut hadir perwakilan dari mahasiswa, alumni, dan pengguna lulusan Pascasarjana UIN Surakarta. 


Berlangsung di Aula Gedung A Lantai II Kampus Pascasarjana UIN Surakarta, workshop ini menghadirkan narasumber utama yaitu Prof. Dr. Harun Joko Prayitno., M. Hum. dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Prof. Harun memaparkan materi tentang kurikulum Outcome-Based Education (OBE) yang merupakan sistem kurikulum yang bertujuan untuk mengasah kemampuan setiap mahasiswa, sehingga mahasiswa mampu memperoleh pengalaman belajar yang ringkas namun tetap kompleks sesuai dengan kemampuan serta capaian lulusan yang diinginkan. 


Dalam sambutannya, Direktur Pascasarjana Prof. Islah memberikan arahan mengenai review kurikulum yang dilakukan di Pascasarjana bertujuan untuk mendapatkan lulusan yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan dunia pendidikan yang terus maju dan berkembang.
Turut hadir dalam kesempatan kali ini, Rektor UIN Surakarta yang diwakili oleh Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan Dr. Raden Lukman Fauroni, S.Ag., M.Ag. memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Menurutnya, kurikulum OBE akan menciptakan lulusan yg terukur. Untuk lulusan Program Magister haruslah memiliki riset dan bersikap inovatif, sedangkan untuk lulusan Program Doktor wajib menguasai filosofi dan ketrampilan tertentu, mampu melakukan pendalaman dan perluasan ilmu dan teknologi maupun riset dan karya ilmiah yg original. (Faa/pasca)