Loading...

Perkuat moderasi beragama, UIN surakarta adakan Wokshop Pemberdayaan Masyarakat berbasis moderasi beragama

Diterbitkan pada
25 Oktober 2024 11:07 WIB

Baca

UIN SURAKARTA - Kamis, 24/10/2024. bertempat di Hotel Grand Hap Surakarta, UIN Raden Mas Said Surakarta mengadakan Workshop Pemberdayaan Masyarakat berbasis Moderasi Beragama sebagai upaya memperkuat moderasi beragama di tengah masyarakat. Workshop ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pemahaman dan keterampilan dalam mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama di lingkungan mereka.

Dalam kegiatan ini, peserta diberikan wawasan tentang pentingnya moderasi beragama sebagai landasan untuk menciptakan harmoni dan kerukunan di tengah masyarakat yang majemuk. Selain itu, mereka juga diajak untuk terlibat aktif dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan yang inklusif dan toleran, guna mencegah terjadinya radikalisme dan ekstremisme.

Workshop ini melibatkan berbagai kalangan, termasuk dosen, Guru, mahasiswa, dan tokoh masyarakat, serta menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidang moderasi beragama. Melalui kegiatan ini, UIN Surakarta berkomitmen untuk terus mendorong terciptanya masyarakat yang damai dan berkeadilan melalui moderasi beragama.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Raden Mas Said Surakarta dalam sambutannya pada Workshop Pemberdayaan Masyarakat berbasis Moderasi Beragama menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan UIN Surakarta dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan moderasi beragama. Beliau menekankan bahwa LP2M berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama.

Menurutnya, moderasi beragama adalah kunci dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan harmonis. Kepala LP2M juga menyoroti pentingnya riset dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada prinsip-prinsip moderasi untuk menjawab tantangan sosial dan keagamaan di masa kini. Dengan workshop ini, diharapkan dapat tercipta pemimpin-pemimpin masyarakat yang memahami dan mengamalkan moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari.

Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta dalam sambutannya di Workshop Pemberdayaan Masyarakat berbasis Moderasi Beragama menyampaikan pentingnya peran moderasi beragama dalam menjaga keharmonisan sosial di Indonesia. Beliau menegaskan bahwa moderasi beragama harus menjadi prinsip yang dipegang teguh oleh seluruh civitas akademika, mengingat keberagaman masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya.

Rektor juga menekankan bahwa workshop ini merupakan salah satu langkah konkret UIN Surakarta dalam mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama, tidak hanya di lingkungan kampus, tetapi juga dalam konteks masyarakat yang lebih luas. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para peserta mampu menjadi agen perubahan yang menyebarkan semangat moderasi beragama di lingkungan masing-masing, serta berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

Workshop Pemberdayaan Masyarakat berbasis Moderasi Beragama menghadirkan Dr. HC. Zainul Musthofa sebagai narasumber utama. Kehadiran Dr. Zainul Musthofa bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pentingnya moderasi beragama di tengah tantangan masyarakat yang beragam.

Beliau dikenal sebagai tokoh yang aktif dalam mengampanyekan moderasi beragama, dan dalam workshop ini, Dr. Zainul Musthofa membahas strategi konkret untuk memberdayakan masyarakat melalui nilai-nilai agama yang moderat. Para peserta diajak untuk mengimplementasikan moderasi dalam kehidupan sehari-hari guna mendorong terciptanya masyarakat yang damai dan harmonis.

Dr. HC. Zainul Musthofa Sebagai seorang ahli dalam bidang moderasi beragama, beliau memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya sikap moderat dalam beragama untuk menjaga kerukunan dan mencegah konflik di tengah masyarakat yang beragam.

 

Dalam sesi yang disampaikan, Dr. Zainul Musthofa menekankan pentingnya toleransi, inklusivitas, dan peran aktif masyarakat dalam menerapkan nilai-nilai moderasi. Beliau juga mengajak peserta untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dengan mempraktikkan ajaran agama secara moderat, serta menghindari sikap ekstremisme.