UIN SURAKARTA - Pada hari Selasa, 28 Januari 2025, di Masjid Ibadurrahman UIN Raden Mas Said Surakarta diadakan Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Acara diselenggarakan oleh UKM JQH Al-Wustha UIN Raden Mas Said Surakarta. Hadir dalam acara tersebut adalah Wakil Rektor 1, Dr. H. Zainul Abas, M.Ag. dan Wakil Rektor 3, Dr. KH. Abdullah Faishol, M.Hum. Bertindak sebagai narasumber adalah Kyai Subanji, M.Ag., salah seorang dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Raden Mas Said Surakarta.
Wakil Rektor, mewakili pimpinan kampus, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada JQH Al-Wustha yang menyelenggarakan acara yang baik tersebut. “Semoga acara ini memberi keberkahan dan kemanfaatan untuk para hadirian semua”, tegasnya. Zainul Abas menambahkan bahwa peringatan Isra’ Mi’raj memiliki tiga makna, yaitu makna ritual, moral, dan sosial. “Makna ritual adalah diperintahkan kewajiban sholat bagi umat Islam sebanyak 5 waktu. Makna moral adalah bahwa sholat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Adapun makna sosial adalah bahwa ibadah sholat memberikan dorongan supaya meningkatkan kepedualian sosial kepada orang lain; kepada fakir miskin, anak yatim dan sebainya,” imbuhnya.
Dalam ceramahnya, Subanji menegaskan pentingnya memaknai Isra’ Mi’raj untuk memperbaiki perilaku kita dengan diperintahkan ibadah sholat. “Di dalam sholat kita diajarkan supaya khusyu’. Khusyu’ bedah dengan tuma’ninah. Tuma’aminah adalah perbuatan fisik, sementara khusyu’ adalah perbuatan hati atau batin yaitu meyakini bahwa manusia akan bertemu kepada Allah, dalam bahwa ia merasa diawasi langsung oleh Allah SWT,” tambahnya.
Lebih lanjut, Subanji menegaskan bahwa merenungkan makna sholat akan berfungsi untuk membangun energi protektif yang sangat besar untuk menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. “Shalat akan menghalau perbuatan keji dan mungkar yang akan dilakukan oleh kita”, pungkasnya.
Workshop UI-Green Metrics, WR III UIN Surakarta : Integrasi Agama Dan Isu Lingkungan
4 hari yang lalu - Umum