SINAR- Satu bulan telah berlalu, kegiatan KKN Internasional yang dilaksanakan pada 28 Mei-28 Juni 2024 berjalan sukses. Kegiatan ini dilaksanakan di Satit Phatana Witya School, Yala Thailand Selatan yang diikuti oleh 7 Mahasiswa dari UIN Raden Mas Said Surakarta. Fokus dari kegiatan ini yaitu menjadi tenaga pendidik di salah satu sekolah swasta terbaik di Yala.
Dengan minim-nya pengalaman mengajar, saya Silvia mengaku sempat merasa ragu dengan kemampuan diri saya sendiri dalam kegiatan ini. Mengingat saya yang berasal dari jurusan Hukum Ekonomi Syariah yang mana tidak ada basic dalam dunia teaching sebelumnya. Tetapi dengan melihat semangat para murid serta sambutan hangat dari para guru di sana, seketika semua ketakutan serta keraguan saya hilang dan terbukti semua murid sudah sangat akrab dengan saya sejak pertemuan pertama di kelas. Setelah minggu pertama dirasa sukses mengajar di Kindergarten (TK), minggu kedua saya sudah dipercayakan untuk bisa menjadi Advisor (Wali Kelas) dan mengajar beberapa mata pelajaran sekolah di Primary School (SD) seperti: English Mathematics, Al-Qur'an, dan Bahasa Inggris. Dengan ini saya dapat menerapkan beberapa ilmu dari kampus yang sudah saya dapat.
Tak lepas dari tantangan perbedaan bahasa serta kebudayaan, justru hal ini yang membuat saya kreatif memutar otak untuk menemukan ide-ide metode pembelajaran yang menarik dan dapat dipahami oleh para siswa. Lucunya para murid di sana justru berinisiatif mengajarkan beberapa Kosa Kata Dasar Thailand kepada saya untuk bisa lebih memudahkan komunikasi kami di dalam kelas.
Tentu ini menjadi sebuah kehormatan serta pengalaman yang luar biasa bagi saya Silvia, untuk bisa mencicipi kesempatan berkontribusi Sosial Kelas Internasional di Thailand dalam Kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Harapannya dengan pengalaman ini bisa menambah pengetahuan serta keahlian saya sebagai pendidik di masa depan. Dengan menjadi salah satu partisipan di KKN Internasional ini selain belajar dan mengajar, saya juga mendapat pemahaman yang lebih mengenai sistem pendidikan di Thailand yang mungkin beberapa bisa diterapkan di Indonesia.
Bila diingat kembali sangat rindu rasanya dengan suasana Pendidikan Thailand yang begitu terasa romansa keharmonisannya antara guru dengan murid. Terlihat dari beberapa momen di kelas maupun di luar kelas yang saya jumpai, mereka seperti mempunyai bonding yang sangat romantis, layaknya orang tua kandung dengan anaknya. Saya kira ini menjadi strategi yang bagus, karena mengingat setiap harinya murid harus selalu mengikuti kegiatan sekolah dengan sistem fullday school 5 hari dalam 1 minggu, belum lagi apabila ada pelajaran tambahan non-formal atau ekstrakurikuler. Jadi tentunya cara-cara guru yang seperti ini menjadikan orang tua lebih percaya dan merasa aman ketika anaknya disekolah. Sistem fullday school ini juga didorong dengan gizi 4 sehat 5 sempurna setiap harinya dari sekolah seperti, snacking di pagi hari, makan siang, buah dan susu di sore hari. Selain itu guru harus selalu memastikan keadaan para murid sebelum akhirnya dikembalikan kepada orang tua disore hari. Tak lupa beberapa momen yang menarik perhatian saya, antara guru dengan guru yang terlihat jelas kerjasama saling bahu-membahu untuk bisa menciptakan suasana sekolah yang nyaman dan profesional.
Selain pengalaman pada sistem pendidikan, tak lengkap rasanya bila saya dan teman-teman partisipan lainnya tidak unjuk diri guna mengetahui wawasan kebudayaan serta lingkungan Thailand. Kami memanfaatkan waktu libur dengan melihat tarian tradisional Thailand di Floating Market-Hatyai, berfoto dengan patung Buddha raksasa emas-Hatyai, tak lupa menikmati keindahan Pantai Samila Beach-Songkhla yang terkenal dengan ikon Patung Golden Mermaid-nya, terakhir kami juga memanjakan lidah dengan mencicipi kuliner khas Thailand seperti: Tom Yum, Som Tam, Yamama, Nasi Goreng Thailand, Kwecap, Pad Thai, Durian, Sticky Rice, dan lainnya. Sedikit pengalaman yang bisa saya bagi dari Negeri Gajah Putih ini, harapannya para pembaca dan teman-teman media termotivasi untuk bisa mencoba pengalaman kelas internasional seperti ini pula. Seperti kata pepatah, "Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri Cina" Alhamdulillah saya sudah sampai ke Negeri Thailand. (Nug/ Humas) Foto: Silvia
Pencak Silat UIN Surakarta, Tampil Di Tegal Championship II Tingkat Nasional
5 hari yang lalu - Umum