Loading...

Opening Ceremony AICIS 2022, Menag: AICIS Wujud Komitmen Pemerintah dalam Penguatan Kapasitas Ilmuan dan Dunia Intelektual

Diterbitkan pada
20 Oktober 2022 00:00 WIB

Baca

SINAR-Kamis, (20/10), Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas resmi membuka kegiatan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2022 di Kampus 2 UIN Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang ditandai dengan pemukulan gendang belik dan tarian khas Lombok dengan tema ‘Harmony in Diversity’ hasil kolaborasi UIN Mataram dan Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram.

Turut hadir mendampingi Menag pada opening ceremony AICIS tahun 2022 yakni, Tuan Guru Lalu Turmudzi Badarudin, para Rektor PTKN, Staf Khusus Menteri Agama dan sejumlah narasumber, di antaranya Yenny Wahid dan James B Hoestery.

AICIS ke-21 dilaksanakan di dua lokasi berbeda yakni Kota Mataram pada tanggal 20 s/d 22 Oktober 2022 dan Kota Denpasar, Bali pada tanggal 01 s/d 04 November 2022 dengan mengangkat tema: “Future Religion in G-20, Digital Transformation, Knowledge Management and Social Resilience”.

Dalam sambutannya, Menag menyebut kegiatan AICIS ini merupakan upaya bersama untuk terus mengembangkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, menajamkan intelektualitas dan memberikan kontribusi yang nyata kepada bangsa, agama, dan kemanusiaan. “Tema AICIS tahun ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, dimana manusia menyadari penting dari spiritualitas modern dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk masa depan yang lebih baik", terangnya.

Lebih lanjut, Menag memberi apresiasi atas terselenggaranya AICIS, karena menurutnya AICIS adalah bentuk komitmen pemerintah melalui Kementerian Agama RI dalam memberikan penguatan kapasitas untuk para ilmuan dan dunia intelektual.

Dikesempatan yang sama, Rektor UIN RM Said Surakarta, Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd., yang berkesampatan hadir menyaksikan perhelatan akbar tersebut mengatakan bahwa AICIS kali ini memang sangat spesial. Bukan hanya dilaksanakan di dua tempat yang menjadi destinasi wisata internasional, tetapi sebuah harmoni budaya, agama bahkan pendidikan terjadi di dua tempat ini”, tuturnya. Secara nyata bukan hanya dalam kajian di ruang tertutup, kita menyaksikan betapa harmoni terasa di negeri ini”, lanjutnya. Ini menegaskan bahwa bangsa Indonesia adalah harapan dunia dalam memberikan teladan kehidupan sosial yang religius dan berkeadaban dalam kemajuan dunia digital”, tegasnya. (Gus-Nughy/Humas)