Loading...

Ngaji Sore Di UIN Surakarta, Menag : You are the First !

Diterbitkan pada
18 Maret 2025 16:57 WIB

Baca

UIN SURAKARTA - Selasa (18/3/2025) merupakan hari yang bersejarah bagi kampus Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta) karena hadirnya Menteri Agama RI Prof. Nasaruddin Umar dan memberikan tauziyah di hadapan ratusan sivitas akademika yang hadir sore ini. Ratusan mahasiswa yang duduk bercampur dengan para dosen, tenaga kependidikan, dan para pejabat kampus lainnya memenuhi masjid kampus kampus di wilayah Pucangan Kartasura ini. Mengambil tajuk Ngaji Sore Ramadhan Ceria Penuh Cinta tausiyah Menag seakan menjadi semakin sejuknya suasana. 

Memberikan pengantar dalam kegiatan ini, Rektor Prof. Toto Suharto menyatakan kesyukurannya karena sejak 3 Januari 2025 ini, telah berdiri masjid kampus yang diberi nama Masjid Ibadurrahman. Mengawali operasional masjid kampus ini, bersamaan dengan peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI. "Kegiatan ini bersamaan dengan kegiatan 1000 takjil yang dikelola oleh Dharma Wanita Persatuan UIN Raden Mas Said Surakarta" tambah Rektor. "Programnya 1000 takjil tapi terkumpul 1400 takjil." Rektor juga memohon agar Menag meresmikan masjid ini, "Mohon berkenan me-launching prasasti penandatangan Masjid Ibadurrahman Laboratorium Keagamaan UIN Raden Mas Said Surakarta." 

"Meskipun berpuasa tapi nama kampusnya Raden Mas Said, Sambernyawa itukan waktu saya masih S1 saya suka membaca sejarahnya beliau karena ternyata sangat disegani oleh Belanda. Jadi harus bersemangat ya para ananda semua para mahasiswa" sekelumit kalimat yang disampaikan oleh Menteri Agama RI Prof. Nasaruddin Umar di awal tausiyahnya di Ngaji Sore ini. Menag juga memuji nama Ibadurrahman sebagai nama masjid, "Hari ini akan kita resmikan masjid ibadurrahman nama yg bagus sekali dari Al Qur'an." Menag menjelaskan bahwa dari 6236 ayat yang ada di Al Qur'an jika dipadatkan maka akan menjadi surat Al Ikhlas, dan jika dipadatkan lagi akan menjadi ayat pertama dalam Al Fatihah. "Jika ayat pertama Al Fatihah itu dipadatkan, maka akan menjadi rokhima yang berarti cinta" tandas Menag. "Sekarang ini kita sedang mengembangkan kurikulum cinta" lanjut Menag. Dalam pandangannya kalau kita mengajarkan agama maka kita mengajarkan cinta. kalo mengajarkan cinta maka akan mengajarkan kesamaan dan bukan kebencian., "Apa jadinya bangsa ini kalau diajarkan kebencian? Jadi jelas sekali berdasarkan uraian Menag bahwa Ibadurrahman itu tidak asal bicara, "Ibadurrahman itu mencintai semuanya." Menag juga menyinggung agendanya selama di Solo adalah menghadiri pengajian Nuzulul Qur'an di Masjid Zayyed akan tetapi dirinya merasa tidak pas jika tidak menengok salah satu anaknya yaitu UIN Surakarta. "You are the first !" kata Menag sambil tersenyum lebar dan disambut dengan tepuk tangan dari seluruh hadirin di masjid Ibadurrahman. (Tris/Humas) Foto : Mastr/Humas