SINAR - Sesuai dengan program besar yang telah dicanangkan semenjak Rektor yang dilantik oleh Menteri Agama pada media Oktober tahun lalu, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said (UIN RM Said) Surakarta terus berbenah secara internal untuk memperbaiki kinerjanya. Berbagai hal untuk membuat landasan program agar semakin baik, terus dibuat salah satunya adalah pedoman dalam melakukan kerja program.
Saat ini UIN RM Said telah melakukan banyak hal dalam melakukan kesepahaman bersama (MoU) baik dengan pihak sesama lembaga pendidikan maupun pemerintah daerah dan bahkan dengan pihak swasta seperti disampaikan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama, Dr. Abdullah Faisol saat membuka kegiatan Penyusunan Pedoman Kerjasama di Ruang Rapat Utama Gedung Rektorat UIN RM Said pada Senin (24/6/2024). Meski begitu, Faisol mengakui bahwa ada beberapa kesepahaman bersama yang telah berakhir namun belum diperbarui kembali. Pihaknya sangat mendorong khususnya untuk kerjasama dengan pihak luar negeri terutama dalam mendatangkan mahasiswa asing untuk kuliah di kampus ini. Menurut WR III, Pedoman ini sangat penting agar kedepan dalam melakukan penerimaan mahasiswa asing sudah ada aturan yang jelas.
Kegiatan penyusunan pedoman monev kerjasama yang dilangsungkan selama sehari tersebut melibatkan seluruh pejabat struktural dan fungsional yang berkompeten di bidang kerjasama di lingkungan UIN RM Said Surakarta. "Dengan menghadirkan narasumber dari luar kampus, kegiatan ini diharapkan bisa menghasilkan draft pedoman yang akan menjadi pegangan dalam melakukan kerjasama dengan pihak manapun" tutur Dr. Hafidah selaku Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) yang didampingi oleh Wildi Aldila, M.A. selaku pemangku Pusat Hubungan Internasional. Menurut Hafidah, kegiatan ini selaras dengan kebijakan Rektor tentang perbaikan landasan kegiatan menuju Glokalisasi.
Dalam kesempatan memberikan arahan pada semua peserta, Rektor Prof. Toto Suharto menekankan beberapa untuk bisa dijalankan. Rektor meminta kepada LPM secara khusus untuk menata semua hal terkait kerjasama, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan monitoring dan evaluasi. "Semua kerjasama haruslah dimulai dari adanya MoU, karena seluruh program kerjasama terkait Tri Dharma harus berbasis MoU termasuk di dalamnya pelaksanaan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka)" terang Rektor. Untuk itu Rektor sangat mendorong adanya upaya dalam mencari peluang ke negara tetangga dalam melakukan MoU karena adanya hal tersebut bisa dilakukan bermacam tindak lanjut termasuk sebagai dasar dalam melakukan penganggaran. Meski begitu, Rektor meminta tetap dilakukan MoU dengan pihak lokal, baik dengan dunia industri, pemda, dan sebagainya sehingga ada keseimbangan antara MoU internasional dengan lokal. "Makna Glokalisasi adalah ke dalam negeri dan ke luar negeri" tegas Rektor. Tak kalah penting, pihaknya meminta agar seluruh MoU ataupun MoA yang ada haruslah bisa terdokumentasi dengan baik menggunakan aplikasi yang memudahkan dalam mengaksesnya. (Tris/Humas) Foto: Mastr/Kris/Istimewa
Skema LSP UIN Surakarta Terbit, Rektor : Terimakasih Prof. Menteri Agama
9 jam yang lalu - Umum