Loading...

Mahasiswa UIN Surakarta Berkesempatan Mengunjungi Museum Di Hat Yai Thailand

Diterbitkan pada
7 Agustus 2024 00:00 WIB

Baca

SINAR- Selain menjadi Pengajar saat KKN Internasional di Negara Thailand, Kamis, 18 Juli 2024 lalu, mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta yang melakukan KKN di Sekolah Satit Phatna Wittaya School, Yala berkesempatan ikut dalam salah satu kegiatan sekolah yaitu melakukan kunjungan ke Princess Maha Chakri Sirindhorn Natural History Museum yang berada di Prince of Songkhla University.

 

 

Kegiatan ini dimulai dengan berkumpul di Stasiun Kereta Api Yala pada pukul 05.30. Kami berangkat ke museum menggunakan kereta api lalu turun di Stasiun Hat Yai. Sekolah Satit Phatnawittya ini menyewa 3 gerbong kereta api yang dimana 1 gerbong dikhususkan untuk murid perempuan dan gerbong lainnya dikhususkan untuk murid laki-laki. Sesampainya di museum, para murid dikelompokkan sesuai kelasnya masing-masing lalu setiap kelompok tersebut akan mengikuti 12 aktivitas yang beragam seperti pengetahuan mengenai jenis-jenis bebatuan dan hewan, melukis, hingga menggali pasir yang berisikan fosil hewan masa lampau seperti yang biasanya dilakukan oleh para arkeolog.

Saya Audy berkesempatan untuk mengawasi kelas 4 - Adnin dan kegiatan yang pertama kali dilakukan yaitu penjelasan jenis bebatuan yang dilakukan oleh pihak museum. Kegiatan selanjutnya yaitu para murid diberi kesempatan untuk melukis patung gypsum yang telah tersedia. Ada bermacam-macam bentuk gypsum yang disediakan. Mulai dari hati, mobil, bintang, dinosaurus, hingga karakter-karakter lainnya. Setelah melukis, para murid pun diperbolehkan untuk membawa pulang gypsum yang telah mereka lukis sebagai souvenir dari museum tersebut.

Kegiatan lainnya yang menurut saya menarik yaitu melakukan penggalian fossil seperti yang dilakukan oleh ahli paleontologi. Museum menyediakan suatu wadah pasir yang berisi fossil hewan dan tugas murid disana yaitu menggali hingga menemukan fossil yang terkubur dalam pasir tersebut. Kami pun disana diberikan instruksi oleh penyelenggara mengenai bagaimana cara yang benar ketika melakukan penggalian. Salah satunya yaitu kami diinstruksikan untuk melakukan penggalian secara hati-hati karena jika dilakukan dengan kasar ditakutkan dapat merusak fossil yang ada. Jadi meskipun sebenarnya fossil yang berada di dalam wadah tersebut merupakan fossil palsu namun kami seperti merasakan sensasi seperti sedang menggali fossil asli berkat instruksi tersebut. Kegiatan kunjungan ini sangat menyenangkan. Walaupun kami disana bertugas untuk mengawasi para murid, kamu juga berkesempatan untuk ikut merasakan setiap kegiatan yang dilakukan oleh murid seperti yang saya lakukan yaitu melakukan penggalian fosil hewan dan melukis patung gypsum berbentuk dinosaurus. (Nug/ Humas) Foto: Audy