Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta di undang Baznas Jawa Tengah, Apa acara nya.....?

UIN SURAKARTA - Semarang, 24 Februari 2025 Baznas Jawa Tengah adakan Pelatihan UMKM Bidang Usaha Bagi Santri, dan Mahasiswa acara ini berbentuk Pelatihan teknik Pengelolaan Coffe (Barista) dan Tata boga. kegiatan ini berlangsung selama 3 hari mulai dari tanggal 25 - 28 Februari 2025 bertempat di Masjid Agung Jawa Tengah Semarang.

acara ini turut mengundang Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta untuk mengikuti Pelatihan UMKM Bidang Usaha bagi Santri dan Mahasiswa. Pelatihan UMKM tahap pertama Teknik Pengelolaan Coffee Barista, tahap kedua pelatihan tata boga.

Acara ini dihadiri oleh pengurus Baznas, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, para kiai, RMI NU Jawa Tengah serta para rektor. Dalam sambutannya, Ketua Baznas Jawa Tengah, KH. Ahmad Daroji, menyampaikan pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan keterampilan santri dan mahasiswa, apalagi makanan indonesia sudah berkembang begitu besar dan disetiap kota memiliki kelebihan makanan masing - masing oleh sebab itu baznas berusaha lewat program ini anak anak santri dan mahasiswa bisa ikut andil dalam melatih potensi diri serta menambahkan pengalaman, syukur syukur bisa mengerjakan sendiri dan mengajak menularkan yang lain. 

turut serta mahasiswa UIN Surakarta ada dua orang bernama khafid Ridwan Mu'arif dari Program Studi  Hukum Pidana Islam Fakultas Syariah dan Hasbi Muhamad Assidiqi dari Program Studi Sastra Inggris Fakultas Adab dan Bahasa, turut mendampingi dari Sub Bagian Kemahasiswaan Rektorat Bapak Amin Rais.

turut hadir dan menyampaikan sambutan Wakil Gubernur Jawa Tengah taj yasin maemon menekankan bahwa pelatihan ini bisa membantu mengurangi kemiskinan dengan memberikan keterampilan langsung yang dapat diterapkan di pondok pesantren dan kampus. Harapannya, para peserta bisa serius mengikuti pelatihan ini dan mengembangkannya menjadi peluang usaha yang bermanfaat, sehingga dapat membantu menurunkan angka pengangguran di Jawa Tengah.

Selain itu, Wagub juga berharap adanya komunikasi yang lebih intensif agar program-program serupa bisa lebih luas menjangkau santri dan mahasiswa ke depannya.