SINAR- Sebanyak 10 mahasiswa asing Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas (RM) Said Surakarta berpartisipasi aktif dalam kompetisi akademik dan budaya internasional ke-3 yang diselenggarakan oleh Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta (10/6/2024). Kegiatan yang bertajuk 3rd International Cultural Academy Competition (ICAC) 2024 ini digelar di Gedung Mohammad Djazman, Kampus 1 UMS dan turut dimeriahkan oleh 137 peserta mahasiswa asing dari 30 negara yang sedang menempuh pendidikan tinggi di berbagai kampus di Indonesia.
ICAC 2024 menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk saling mengenal ragam budaya dari berbagai negara melalui serangkaian kegiatan, seperti fashion show, festival makanan tradisional, pertunjukan budaya, dan dekorasi stand. Pada kesempatan ini, delegasi dari UIN Raden Mas Said Surakarta diwakili oleh 10 mahasiswa yang berasal dari negara Thailand dan Filipina. Para mahasiswa tersebut adalah Miss Wilda Sueree, Miss Salwanee Makueji, Miss Nurfaseela Aemango, Fareehan Basa, Afnan Sidomar Inedal, Ali Mathar Mamendig Pandadaga, Aldine Noah Bangot, Johane Lintange Atillo, Jaydel Cajar Maniquez, Al-Ameen Mansul Ibnohajad.
Tak kalah dari peserta dari negara lain, perwakilan mahasiswa asing dari UIN Surakarta juga menghias stand mereka dengan pernak-pernik yang mendeskripsikan keunikan negara Thailand dan Filipina. Selain itu, para mahasiswa juga telah juga menyiapkan makanan khas negara mereka dan menawarkannya kepada para tamu yang mampir ke stan. Marlon, mahasiswa asal Filipina, mengatakan bahwa delegasi Filipina mempersembahkan hidangan spesial yang biasa disajikan ketika menyambut seseorang, yakni Turon dan Adobo. Turon adalah salah satu camilan terkenal di Filipina yang terbuat dari kulit lumpia, pisang, dan susu cokelat cair. Adapun Adobo adalah sajian ayam yang dibumbui dengan kecap, gula, lada, dan sedikit cuka sehingga menghasilkan rasa yang gurih, manis, dan segar.
Dalam sesi perform mereka menampilkan fashion show dan tinikling, yakni seni tari tradisi Filipina. Sementara itu, delegasi negara Thailand membawakan tiga hidangan spesial negaranya, yakni Tom Yam, Thai Tea, dan Bua Loy. Sajian khas Thailand ini nampaknya tidak terlalu asing bagi orang Indonesia karena Tom Yam dan Thai Tea sering ditemukan di beberapa outlet terdekat. Wajar saja jika kedua sajian tersebut ludes diserbu para peserta lain dalam hitungan jam. Adapun Bua Loy adalah sejenis makanan penutup yang dibuat dari tepung beras ketan. Bua Loy yang berbentuk bulat, mirip dengan ronde, disajikan dengan kuah santan yang masih hangat. Nurfaseela Aemango, mahasiswa dari Thailand, merasa sangat bangga karena ia dan teman-temannya dapat memperkenalkan budaya, hidangan, dan busana khas negaranya kepada peserta dari negara lain. Dia menambahkan bahwa kegiatan tersebut menjadi inspirasi baginya untuk dapat menyelenggarakan hal serupa di UIN Surakarta. (Nug/ Humas) Foto: PHI
Skema LSP UIN Surakarta Terbit, Rektor : Terimakasih Prof. Menteri Agama
15 jam yang lalu - Umum