SINAR - Semakin berkembangnya jaman, menuntut perubahan di berbagai hal. Universitas Islam Negeri Raden Mas Said (UIN RM Said) Surakarta pun tidak bisa hanya berdiam diri tanpa membuat sikap atas setiap perubahan yang terjadi, khususnya di dunia pendidikan. "Kami sampaikan bahwa saat ini kita telah melakukan sejumlah langkah persiapan untuk me-redesain kurikulum yang ada" ungkap Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Zainul Abas. Zainul juga menyatakan bahwa penyusunan kurikulum kampus UIN RM Said tidak hanya dilakukan oleh rektorat saja, namun melibatkan seluruh Pimpinan fakultas dan direktur Pascasarjana. Harapannya penyusunan kurikulum oleh Fakultas akan bisa disatukan. Ungkapan tersebut diberikan saat memberikan sambutan menjelang pembukaan Workshop Redesain Kurikulum Universitas yang dilakukan selama 3 hari mulai hari ini (Senin, 27/5/2024) sampai Rabu (29/5/2024) di Kaliurang Sleman Yogyakarta. Acara ini menghadirkan seluruh jajaran pimpinan di Rektorat dan jajaran pimpinan Fakultas serta Pascasarjana.
Dalam sambutannya sebelum membuka secara resmi kegiatan workshop tersebut, Rektor UIN RM Said Surakarta, Prof. Toto Suharto menekankan bahwa kurikulum adalah cerminan kampus, oleh karena itu keberadaannya sangat penting dalam menghantarkan lulusan kampus ini kedepan. "Kurikulum haruslah dinamis dengan mengikuti konteks serta pembaharuan perubahan jaman, untuk itu harus dirancang sesuai asas pendidikan, memenuhi tantangan dunia kedepan seperti munculnya profesi baru, dan sebagainya" kata Prof. Toto. Pihaknya sangat concern terhadap perubahan pola dari sistem 4 0 menjadi 5.0 membawa implikasi pada dunia pendidikan dimana pembelajar akan menjadi pusatnya (centre). Rektor juga menambahkan bahwa di masa depan akan terjadi transformasi cara hidup dimana masyarakat yang masih berpusat pada manusia, akan menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial.
Terkait dengan redesain kurikulum yang akan datang, Rektor memberikan gambaran awal struktur kurikulum dimana perbandingan sebesar 20 : 80. "Struktur kurikulum universitas kisaran 20 persen sedangkan kurikulum prodi (program studi) kisaran 80 persen. maksudnya adalah bahwa mata kuliah yang ditetapkan oleh universitas misalnya seperti literasi digital, digital preneurship, Pancasila dan Kewarganegaraan, dsb akan mengambil porsi sekitar 20 persen dari seluruh mata kuliah yang ada, sedangkan yang sekitar 80 persen akan dirumuskan oleh prodi dengan menyesuaikan pada kebutuhan lulusannya" jelas Rektor. Namun demikian, Prof. Toto juga memberikan kesempatan kepada pihak fakultas untuk menyelenggarakan mata kuliah identitas fakultasnya sehingga dalam kurikulum yang akan datang terdapat sinergitas maksimal dari Rektorat, prodi, dan fakultas. "Perlu saya ingatkan bahwa perubahan kurikulum ini nantinya akan kita ajukan juga untuk mendapatkan akreditasi lembaga kita secara internasional untuk menambah daya saing kampus UIN Raden Mas Said dan lulusannya dalam berkiprah di kancah global" pungkas Rektor. (Tris/Humas) Foto: Anggri/Istimewa
Skema LSP UIN Surakarta Terbit, Rektor : Terimakasih Prof. Menteri Agama
15 jam yang lalu - Umum