UIN SURAKARTA - Bertolak dari Kampus Pucangan Kartasura, Rombongan Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta) yang dipimpin langsung oleh Rektor yang terdiri dari para Wakil Rektor, Kepala Biro AUPK, Kabag Umum dan Akademik, dan Kapus Hubungan Internasional mengadakan kunjungan ke UNU Yogyakarta pada Jumat (10/1/2025). Tepat setelah sholat Jum'at, rombongan UIN Surakarta tiba di kampus UNU Yogyakarta dan langsung disambut oleh Rektor UNU, Widya Priyahita Pudjibudojo, M.Pol.Sc., beserta jajarannya. Kunjungan dalam rangka menjajaki peluang kolaborasi antara kedua kampus ini, dilakukan oleh UIN Surakarta untuk memperkuat capaian Program Glokalisasi yang merupakan program besarnya dalam masa kepemimpinan rektor saat ini.
"Maksud dan tujuan kami yang utama adalah mempelajari tentang Pinjaman Hibah Luar Negeri yang dilakukan oleh UNU Yogyakarta," papar Prof. Toto Suharto. Rektor UIN Surakarta ini melihat bahwa sebagai universitas swasta yang terbilang cukup baru, sudah bisa melibatkan kemitraan secara internasional. "Menurut yang kami dengar, kampus ini telah melakukan lompatan besar dengan menggandeng mitra-mitra besar luar negeri, seperti Uni Emirat Arab, Rusia, dan Tiongkok" lanjut Prof. Toto. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan kebijakan Kementerian Agama RI yang membuka pintu lebar-lebar bagi PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) jika ingin bermitra dengan luar negeri serta mengupayakan Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN). Rektor juga menambahkan bahwa banyaknnya Pimpinan dan Dosen serta pegawai di lingkungan UIN Surakarta yang aktif dan menjadi Pengurus di organisasi Nahdatul Ulama, secara tidak langsung menjadikan kedua kampus seolah memiliki ikatan ideologis.
Menanggapi hal yang disampaikan oleh Prof. Toto, Rektor UNU Yogyakarta menjelaskan bahwa secara umum organisasi NU belum memiliki universitas yang outstanding. Hal tersebut yang melatarbelakangi satu alasan pendirian kampus UNU Yogyakarta, "Tujuan pendirian kampus ini agar tidak hanya menjadi kebanggaan umat NU saja, akan tetapi juga kebanggan seluruh masyarakat Indonesia." Widya menyatakan bahwa dengan visi : to become the leading professional-hub university, kampus ini telah mengunci kesepakatan kerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) untuk mendirikan Mohammed bin Zayed (MBZ) School of Future Studies dengan nilai investasi mencapai 1,2 triliun. Dalam waktu dekat, UNU Yogya berupaya menggandeng mitra internasional lainnya untuk mengeksekusi program-program strategis seperti School of Metallurgy, Center of Longevity, maupun Center of Football Industry.
Pertemuan antara dua kampus dengan jajaran pimpinannya masing-masing , berjalan sangat penuh keakraban. Kedua kampus sepakat mengakhiri pertemuan hari ini dengan melakukan penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Undertanding) untuk menindaklanjuti pertemuan ini pengembangan beberapa program strategis secara bersama. Kedua pihak sepakat bahwa kerjasama kedua institusi ini sangat perlu ditingkatkan dan diimplementasikan dalam banyak hal yang menguntungkan kedua belah pihak. (Wildi/3S/Humas) Foto : Gembonk
Workshop UI-Green Metrics, WR III UIN Surakarta : Integrasi Agama Dan Isu Lingkungan
4 hari yang lalu - Umum