SINAR - Hari pertama beraktifitas setelah libu lebaran selama lebih dari seminggu membawa vibes yang lebih positif. Nampak wajah para pimpinan dan pegawai baik ASN mamupun non ASN memancarkan wajah cerah dan ceria.
Selasa (16/4/2024) bertempat di Gedung Graha di kampus Pucangan, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said (UIN RM Said) Surakarta menggelar pembinaan seluruh pegawai. Bertemakan "Bersama wujudkan kampus glokal di era digital", hadir seluruh Pimpinan dan pejabat struktural maupun fungsional serta staf pegawai yang berjumlah sekitar 700-an orang. Sebagai pembicara utama, hadir Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan, KH. Miftah Faqih.
Dalam uraiannya, Kiai Miftah menjelaskan bahwa umat Islam bisa mengetahui ajaran Rosulullah adalah berdasarkan pewarisan dari Rosulullah hingga para ulama saat ini. "Pentingnya memahami ajaran Rosulullah agar kita tahu dodok sselehe sehingga bisa memanusiakan manusia." Lebih lanjut Kiai Miftah juga menjelaskan bahwa kitab suci-pun juga menggunakan bahasa manusia. Hal ini dikarenakan agar dalam mengambil keputusan tidak lepas dari norma (nilai dasar) dan forma (nilai otentik formal).
Kiai Miftah menerangkan bahwa dalam pidato terakhir mbah Hasyim Ashari di Madiun tentang adanya 3 klaster orang dalam beribadah, yaitu ibadahnya orang awam, ibadahnya orang khusus, dan ibadahnya orang khususil khusus. Kebanyakan orang masuk dalam klaster pertama dimana ibadahnya dimaknai seperti ibadahnya anak-anak dimana yg penting adalah melakukan ibadah untuk menggugurkan kewajiban. Ibadah klaster ini adalah ibadah yang berbasis formalitas karena takut neraka dan pengin surga sehingga ketakutannya bukan lagi pada Tuhan saja.. lebih lanjut Kiai Miftah menjelaskan bahwa secara manusiawi takut pada 3 pihak, yaitu pihak yang mengangkat / menurunkan jabatan, pihak yang bisa menghukum, dan pihak bisa memberi proyek/kerjaan. Dirinya juga memberikan ciri orabf dalam klaster pertama dalam menentukan pijakan yang dipakai adalah aturan norma sehingga dalam melakukan segala sesuatu ibadahnya pasti akan menanyakan terlebih dahulu ada atau tidaknya aturan. Akibatnya banyak yang enggak akan bisa mewujudkan sesuatu karena menggunakan nalar formalitas.
Sementara hanya sedikit orang yang termasuk klaster khususil khusus dimana mereka bisa mencegah semua hal dari pikiran dan orientasi negatif. Pada klaster ini, ibadahnya sudah tidak lagi karena aturan tapi karena kebutuhan dimana dia melakukan ibadah karena dia butuh hal itu. Orang pada klaster ini sangat meyakini bahwa kebesaran Alloh tidak terpengaruh oleh ibadahnya akan tetapi mereka sangat yakin bahwa sebenarnya kitalah yang butuh Alloh.
Kiai Miftah juga mengingatkan bahwa iblis terlempar dari lingkaran Tuhan bukan karena kafir terhadap Tuhan tapi karena kesombongannya / ego sektoralnya yg merasa lebih baik dari yg lainnya. Oleh karenanya pihaknya minta untuk dicamkan kedalam diri semua orang bahwa harus lebih baik dari sebelumnya agar menjadi orang yg beruntung, salah satunya dengan membuang ego sektoralnya. Jika hal ini bisa tercapai, maka akan muncullah kesadaran bersama. "Ketika sudah muncul kesadaran bersama pasti sukses dan mustahil gagal."
Terkait dengan hal yang disampaikan oleh Rektor bahwa UIN RM Said sudah terakreditasi Unggul, Kiai Miftah juga mengingatkan agar semakin diperkuat relasi internal dan eksternal. Untuk itu semua maka seluruh civitas akademika kampus ini juga harus berkepribadian unggul. Menurutnya, salah satu kepribadian unggul adalah adanya budaya kerja yg produktif. Untuk bisa mencapai hal itu, maka para pimpinan harus bisa:Telling (menyampaikan programnya) - showing (memberikan keteladanan) - guiding (memberikan pendampingan) - teaching (memberikan pembinaan).
menutup uraiannya dalam pembinaan pegawai UIN RM Said kali ini, Kiai Miftah mengingatkan bahwa dalam diri setiap civitas akademika di manapun berada akan selalu membawa nama UIN RM Said. Untuk itu dirinya mengajak untuk seluruhnya agar selalu menunjukkan kinerja yang baik dimanapun dirinya bertugas. "Kebersamaan adalah starting point menuju kesuksesan." "Lepaskan semua ego sektoral, ayo bersama membangun peradaban dengan melayani berdasarkan kejujuran dan keterbukaan" pungkasnya. (Tris/Humas) Foto: Nugroho
Skema LSP UIN Surakarta Terbit, Rektor : Terimakasih Prof. Menteri Agama
17 jam yang lalu - Umum