Loading...

Kembangkan Perpustakaan, UIN RM Said Kerjasama Dengan Malaysia

Diterbitkan pada
28 Juni 2024 00:00 WIB

Baca

SINAR - Transformasi perpustakaan adalah satu hal yang tidak terhindarkan. Sebagai perpustakaan yang berdiri pada kurun 1970an, Perpustakaan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) mengalami berbagai perubahan. Salah satu aspek perubahan terpenting adalah dimulainya pengembangan digital sejak tahun 2000an. 

Hal ini terungkap dalam diskusi antara Hazmir Hj Zainal, Timbalan Ketua Pustakawan Kanan Tun Seri Lanang Library UKM Malaysia, yang didampingi beberapa staf pustakawan setempat dengan M. Zainal Anwar, Kepala UPT Perpustakaan UIN Raden Mas Said Surakarta saat mengunjungi Tun Seri Lanang Library UKM Malaysia pada hari Jumat, 28 Juni 2024. 

Kunjungan yang dilakukan M. Zainal Anwar ini dalam rangka penelitian pengembangan kelembagaan untuk mencermati proses transformasi kelembagaan perpustakaan digital. Dalam diskusi yang berlangsung hangat, M. Zainal Anwar menanyakan perihal awal mula Tun Seri Lanang Library UKM membangun dan mengembangkan perpustakaan digital. Hazmir Hj Zainal menjelaskan bahwa hal ini tidak terlepas dari munculnya ancaman millenium bug yang merebak pada kurun 1995an hingga akhir tahun 1999. "Jika kita ingat, saat itu ada banyak ancaman dan kekhawatiran tentang ancaman dunia pada tahun 2000. Saat itu akhirnya kami sepakat perlunya mengembangkan perpustakaan dalam kerangka integrated lybrary system. Dulu kami juga menggunakan katalog manual hingga akhirnya saat ini sudah digital semua," ujar Hazmir. 

Asmany Aza Ahmad, Timbalan Ketua Pustakawan, menambahkan bahwa proses  pengembangan digital salah satunya dimulai dari pengembangan repository tahun 2007-2008. 

Kerangka repository ini secara garis besar berisi segaka aspek terkait pembelajaran dan penelitian, jurnal yang ada dalam lingkup UKM dan pengembangan akademik UKM. "Salah satu bagian unggulan yang ada di repository kami adalah e-rep yang memuat karya semua civitas akademika UKM termasuk semua pemberitaan tentang UKM," katanya.

Hazmir menambahkan bahwa kebutuhan perpustakaan digital saat ini juga disebabkan karena visi UKM sebagai research university. Sebagai dukungan terhadap research university tersebut, salah satu dukungan dari perpustakaan adalah menyediakan akses digital terhadap berbagai sumber rujukan yang dibutuhkan. "Akses digital ini sangat penting untuk menunjang dosen dan mahasiswa dalam menjalankan kegiatan pembelajaran dan penelitian,"imbuh Hazmir.

Saat ini, kata Hazmir, Tun Seri Lanang Lybary UKM memperbanyak koleksi digital dalam berbagai bentuk, terutama koleksi e-book dan e-journal yang sangat beragam sesuai kebutuhan keilmuan yang ada di UKM.

Secara teknis, untuk mengelola perpustakaan dalam kerangka research university, Hazmir mengatakan bahwa ada sejumlah kebutuhan yang tidak bisa diabaikan misalnya, sarana prasrana yang memadai, dukungan teknologi dan sistem informasi yang berbasis digital, hingga sumber daya manusia yang profesional. 

Pada akhir diskusi, pimpinan kedua lembaga yakni UPT Perpustakaan UIN Raden Mas Said Surakarta dan Tun Seri Lanang Lybrary Universitas Kebangsaan Malaysia sepakat bahwa di masa mendatang perlu ada upaya konkrit untuk saling memajukan dan bertukar informasi dan pengetahuan untuk kemajuan kedua lembaga. (Kontributor: Zainal) Foto: Anwar/Istimewa