Loading...

Kembangkan Pendidikan Agama Moderat, UIN Surakarta adakan Seminar kebangsaan

Diterbitkan pada
24 Oktober 2024 11:32 WIB

Baca

uinsaid

UIN SURAKARTA - Kamis, 24/10/2024. UIN Surakarta adakan Seminar Kebangsaan dengan tujuan mengembangkan pendidikan agama moderat kepada Mahasiswa. Seminar ini diadakan sebagai bagian dari upaya UIN untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan moderasi beragama di kalangan mahasiswa dan masyarakat. 

Kegiatan ini diadakan di Gedung Aula SBSN UIN Surakarta, hadir Kepala LP2M, Kepala Pengabdian LP2M, Sub Bagian Akademik serta Mahasiswa.

Dalam seminar kebangsaan ini, Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Prof. Dr. Toto Suharto, M.Ag menyampaikan, “Pendidikan agama yang moderat adalah fondasi penting dalam menjaga keutuhan bangsa. Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, moderasi beragama menjadi kunci untuk mencegah konflik dan mempromosikan toleransi. UIN Surakarta berkomitmen untuk terus membangun generasi yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai moderasi ini.”

Beliau juga menambahkan, "Sebagai perguruan tinggi Islam, kami memiliki tanggung jawab besar dalam menyebarkan ajaran agama yang damai, inklusif, dan mampu beradaptasi dengan kemajemukan masyarakat Indonesia. Seminar ini adalah salah satu langkah nyata dalam mendukung visi tersebut."

Dalam Seminar Kebangsaan ini, UIN hadirkan Dr. HC. KH. Zulfa Mustofa, Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), sebagai salah satu pembicara utama. Beliau menekankan pentingnya peran pendidikan agama moderat dalam menjaga keutuhan bangsa dan mencegah radikalisme.

Dalam pernyataannya, KH. Zulfa Mustofa menyampaikan, “Moderasi beragama adalah jalan tengah yang tidak hanya menghindarkan kita dari ekstrimisme, tetapi juga mempromosikan kerukunan dan persaudaraan. Pendidikan agama harus mampu mengedukasi generasi muda agar berpikir kritis, namun tetap berpegang pada prinsip-prinsip kebangsaan dan kemanusiaan.”

Beliau juga menyoroti peran strategis perguruan tinggi Islam seperti UIN dalam membentuk pemahaman agama yang seimbang dan kontekstual, sesuai dengan tantangan zaman. “Melalui seminar ini, saya berharap UIN Surakarta dapat terus menjadi mercusuar dalam pengembangan moderasi beragama di Indonesia,” tambahnya.

Dr. HC. KH. Zulfa Mustofa, Wakil Ketua PBNU, menyampaikan pandangannya mengenai pesantren dan kontribusinya terhadap Indonesia. Beliau menekankan bahwa pesantren memiliki peran penting dalam membangun karakter kebangsaan yang moderat dan inklusif.

Dalam pernyataannya, KH. Zulfa Mustofa mengatakan, “Pesantren adalah benteng nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan yang moderat. Sejak dahulu, pesantren telah menjadi pusat pendidikan yang mengajarkan Islam rahmatan lil ‘alamin, Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Pesantren turut membentuk kesadaran kebangsaan yang kuat, di mana cinta tanah air menjadi bagian dari iman.”

Beliau juga menambahkan, “Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman, dan pesantren berperan besar dalam menjaga harmoni di tengah perbedaan. Dari pesantren, kita belajar bagaimana merawat keberagaman dengan mengedepankan toleransi, dialog, dan saling menghormati. Pesantren harus terus menjadi agen pembaruan yang tidak hanya mendidik santri dalam ilmu agama, tetapi juga dalam nilai-nilai kebangsaan.”

Selain diskusi mengenai moderasi beragama, seminar ini juga membahas bagaimana peran lembaga pendidikan tinggi, seperti UIN, dalam mempromosikan nilai-nilai Pancasila dan pluralisme di Indonesia. Seminar ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa untuk menjadi agen perubahan yang mengedepankan toleransi, dialog, dan inklusivitas dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.

Dr. HC. KH. Zulfa Mustofa, Wakil Ketua PBNU, menyampaikan pesan penting terkait peran umat Islam dan pesantren dalam menjaga persatuan Indonesia. Pesannya berfokus pada pentingnya memadukan nilai-nilai agama dan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.

KH. Zulfa Mustofa menyampaikan, “Sebagai umat Islam di Indonesia, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga harmoni dan persatuan bangsa. Islam mengajarkan kita tentang perdamaian, persaudaraan, dan cinta tanah air. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di negeri ini, harus terus mengajarkan moderasi beragama, sehingga para santri mampu menjadi agen perubahan yang menjaga keberagaman dan kedamaian.”.

Acara Seminar Kebangsaan ini ditutup dengan sesi foto bersama yang melibatkan para narasumber, termasuk Dr. HC. KH. Zulfa Mustofa, Wakil Ketua PBNU, para pimpinan UIN, panitia, dan peserta seminar. Foto bersama ini menjadi simbol sinergi dan komitmen bersama dalam mengembangkan pendidikan agama yang moderat dan menjaga persatuan bangsa.