UIN SURAKARTA - Setelah melakukan perencanaan, maka haruslah diikuti dengan adanya evaluasi agar mengetahui perencanaan yang ada bisa dijalankan dengan baik atau tidaknya. Hal inilah yang membuat Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta) menggelar kegiatan evaluasi.
Dengan mengangkat tema Strategi Penguatan Program Kerja Badan Layanan Umum (BLU) menuju Good University Governance, kegiatan evaluasi program kerja (proker) tahun 2024 digelar selama 3 hari di daerah Semarang Jawa Tengah. Kegiatan yang dibuka siang ini (Rabu, 11/12/2024) sedianya akan dilangsungkan sampai Jum'at (13/12/2024). Hadir dalam kegiatan tersebut Rektor, Wakil Rektor (WR) I, WR II, WR III, Kepala BIro Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (Kabiro AUPK), seluruh Dekan dan Direktur, seluruh Kabag TU Fakultas, dan para pejabat fungsional lainnya, dengan total peserta mencapai 60 orang termasuk di dalamnya ada peserta dari kalangan luar yaitu dari Pemerintah Daerah Salatiga dan kampus Universitas Negeri Semarang.
Dalam laporannya, Kabiro melaporkan bahwa evaluasi proker 2024 ini sangatlah penting. "Kegiatan ini sangat penting karena hasil kegiatan ini akan menjadi bekal di tahun yang akan datang" ungkap Kabiro AUPK, Muhammad Lutfi Hamid, M.Ag. Kabiro menyatakan pentingnya kegiatan ini adalah bukan hanya sekedar melakukan evaluasi program yang telah dilakukan selama tahun 2024 saja, akan tetapi juga sebagai sarana mitigasi kebijakan tahun 2025 dalam perspektif BLU. "Kegiatan ini juga akan memberikan bahan kepada Rektor dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama tahun. 2025 yang biasanya akan dilakukan pada bulan Februari" lanjut Kabiro. Selain itu, Kabiro juga mengingatkan bahwa seluruh yang hadir dalam kegiatan ini diharapkan bisa memberikan masukan terkait dengan pelayanan yang telah dilakukan selama tahun 2024 ini. "Salah satu yang menarik untuk dicermati bersama dalam kegiatan ini adalah bahwa UIN Raden Mas Said Surakarta membutuhkan pengakuan lembaga pendidikan bertaraf internasional tapi di sisi lain dituntut melakukan kinerja bertarif regional" papar Kabiro, Dirinya juga menyinggung tentang interaksi ilmiah seperti kegiatan ini sebenarnya tidak efektif dilakukan secara online. Hal ini karena dalam kegiatan ini melibatkan beberapa narasumber yang terdiri dari Dirjen Kementerian Agama, PKBLU Kementerian Keuangan, Staf Khusus Menteri Agama, dan sebagainya.
Menanggapi apa yang disampaikan oleh Kabiro AUPK, WR II, Dr. Raden Lukman Fauroni menyatakan bahwa sebenarnya kegiatan semacam ini pernah dilangsungkan sebelumnya, hanya saja mulai sekarang aransemennya perlu ditingkatkan. WR yang membidangi Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan ini ingin menekankan bahwa kegiatan kali ini haruslah membuahkan hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan yang telah dijelaskan oleh Kabiro. WR II juga berharap bahwa hari ini merupakan hari ke 401 terhitung sejak program pertama kali dijalankan oleh Pimpinan periode ini. "Beberapa hal telah didorong sebagai lokomotif hanya apakah yang sudah kita lakukan sudah seirama atau belum" tandas Lukman. Untuk itu WR II juga berharap agar seluruh peserta kegiatan ini bisa bersama-sama terus melakukan transisi yang baik. Dirinya juga menyinggung tentang adanya aturan baru yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK), "Ada perkembangan peraturan mengenai BLU yaitu adanya PMK yang terbaru." "Salah satu isi PMK tersebut adalah mengatur batas atas dan batas bawah layanan BLU" lanjut Lukman sembari menyoroti penggunaan istilah layanan akademik dan layanan penunjang akademik yang terdapat dalam PMK yang dirinya maksud. WR II melanjutkan bahwa agar kedepan layanan BLU bisa on the track, maka seluruh sivitas akademika UIN Raden Mas Said Surakarta harus membiasakan diri dengan habbit (kebiasan) BLU. (Tris/Humas) Foto : Mastr
Workshop UI-Green Metrics, WR III UIN Surakarta : Integrasi Agama Dan Isu Lingkungan
5 hari yang lalu - Umum