UIN SURAKARTA - Kampus Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta) berupaya sebaik mungkin untuk melakukan penyambutan hadirnya para mahasiswa baru tahun 2024. Berbagai kegiatan diselenggarakan agar para mahasiswa baru bukan hanya sekedar mengenal nama universitasnya, akan tetapi juga memahami program Glokalisasi yang merupakan program besar kampus ini. Program yang dikerucutkan menjadi program yang sesuai dengan fakultas serta jurusan dan program studi yang ada, juga menjadi salah satu muatan yang harus dipahami oleh para mahasiswa baru tersebut.
Dalam Kegiatan Stadium General Fakultas Adab dan Bahasa (FAB) UIN Surakarta yang berlangsung selama sehari sedari pagi ini (Senin, 2/9/2024), menghadirkan nara sumber Dr. Ahmad Ismail yang juga seorang akademisi dari UIN Semarang. Hadir juga Dekan FAB, para Wakil Dekan dan seluruh Ketua dan Sekretaris Jurusan serta para Ketua Program Studi. Kegiatan yang sekaligus merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka Dies Natalis UIN Surakarta ke 32 ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru TA. 2024/2025 yang tidak kurang dari 627 mahasiswa baru.
"Saat ini kami telah membuat kebijakan baru yang mempermudah mahasiswa dalam menyelesaikan studi tepat waktu, namun begitu jangan kemudian menggampangkan studinya" ungkap Dekan FAB, Prof. Imam Makruf dalam sambutannya. Pihak fakultas ingin agar semua mahasiswa lulus tepat waktu tapi dengan memiliki prestasi akademik yang cumlaud, lanjutnya. Dekan mengingatkan untuk bisa memiliki prestasi cumlaud adalah nilai IPK minimal 3.5, dan setiap mahasiswa harus mulai memprogramkan sejak semester 1. Prof. Imam juga melanjutkan arahannya bahwa seluruh mahasiswa bisa meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik melalui berbagai program unggulan yang telah disiapkan.Di antara kedua hal tersebut, Prof. Imam memaparkan bahwa prestasi akademik haruslah dikejar lebih utama karena menjadi tolok ukur kelulusan. "Semua prestasi akademik anda akan masuk ke dalam ijazah yang akan diterima saat kelulusan. Sedangkan semua prestasi non-akademik akan dimasukkan ke dalam SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah)" tandas Prof. Imam. Lanjut, Dekan menyatakan bahwa fakultas telah menyediakan berbagai program unggulan demi menunjang prestasi para mahasiswa. "Tema kegiatan ini yaitu Meningkatkan Keunggulan Untuk Kemajuan Bangsa. Bicara tentang kemajuan bangsa, hal ini tidak ada hubungannya dengan politik ataupun koalisi parpol. Karena prestasi anda dalam bidang akademik dan non-akademik adalah salah satu cara anda berperan memajukan bangsa dan negara ini!" tegas Prof. Imam.
Dekan FAB juga menyinggung tentang adanya kebijakan baru yang akan diterapkan secara menyeluruh di fakultas yaitu tentang adanya skema pengganti skripsi untuk mempermudah dan mempercepat para mahasiswa lulus. Dekan menyatakan bahwa ke depan semua mahasiswa bisa lulus melalui kemampuan yang bisa diasah sejak sekarang. Jika mahasiswa tetap ingin menulis skripsi, tetap dipersilahkan untuk menulisnya. Menurut Dekan, para mahasiswa juga bisa lulus melalui skema penulisan buku, publikasi jurnal terindeks, karya sastra, inovasi baru, dan sebagainya. Dekan juga menjelaskan jika para mahasiswa mengalami kesulitan dalam studinya, bisa meminta dampingan dari Dosen Pembimbing Akademik, Ketua Program Studi, Ketua dan Sekretaris Jurusan, para Wakil Dekan, bahkan dengan Dekan. "Keberadaan para pimpinan menjadi pendamping mahasiswa agar sukses studi. Untuk itu pintu kami akan terbuka lebar bagi para mahasiswa" lanjut Dekan. Menutup arahannya, Prof. Imam memberikan pantun :
Pergi ke masjid pake sendal, Jangan lupa kalo pulang dibawa
Selamat mengikuti stadium general, Mudah-mudahan sukses dan bahagia
Sementara dalam paparan materinya, nara sumber Dr. Ahmad Ismail menyoroti tentang pentingnya memahami situasi. Menurut Ahmad, manusia tidak akan bisa maju tanpa memahami situasi. Meski begitu, Wakil Rektor II UIN Semarang ini juga menekankan tentang memahami situasi melalui bahasa. "Tidak ada bahasa yang tidak situasional" tandasnya. Menurut Ahmad, hanya manusia saja yang memiliki kompetensi linguistik. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya bahasa yang digunakan oleh manusia. Hanya manusia yang bisa memodifikasi bahasa, sedangkan pada hewan tidak ada perkembangan apapun pada bahasanya. Ahmad juga sempat menyinggung banyaknya orang yang tidak paham dengan pengertian fakultas adab adalah fakultas sastra dan bukan fakultas sopan santun. Hal tersebut karena banyak yang masih belum paham bahasa. Oleh karenanya, Ahmad menyatakan bahwa dalam kehidupan, yang paling penting adalah bahasa. Dari manusia mulai berpikir sampai dengan terciptanya alam semesta ini adalah dengan bahasa. "Jadi kenapa enggak bangga menjadi mahasiswa fakultas adab?" "Banggalah karena sudah lolos dan terpilih di fakultas yg membanggakan ini" pesan Ahmad yang disambut dengan riuh tepuk tangan seluruh mahasiswa. "Ambil tugas dan tanggungjawabnya, kita akan berjuang dan bertugas bersama membanjiri dunia dengan bahasa yang baik serta mari pertajam sensitivitas linguistik" pungkas nara sumber. (Tris/Humas) Foto : Mastr
Pencak Silat UIN Surakarta, Tampil Di Tegal Championship II Tingkat Nasional
5 hari yang lalu - Umum