Loading...

Bekali DPL, Prof. Toto : Harus Jadi Problem Solver !

Diterbitkan pada
15 Mei 2024 00:00 WIB

Baca

SINAR - Tri Dharma Perguruan Tinggi mensyaratkan seluruh lembaga perguruan tinggi dalam menyelenggarakan segala kegiatan kampus haruslah berbasis pada pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Oleh karenanya kampus diharapkan akan bisa menjadikan para lulusannya bukan hanya ahli secara keilmuan, akan tetapi juga mampu menerapkan ilmunya untuk memajukan masyarakat. Hal ini yang menjadi landasan Universitas Islam Negeri Raden Mas Said (UIN RM Said) Surakarta tetap menjadikan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu program pengabdian kepada masyarakat. Sebagai persiapan sebelum pelaksanaan kegiatan KKN, terlebih dahulu dilakukan pembekalan kepada para Dosen Pembimbing Lapangan yang bertempat di Ruang Sidang Lt. 3 Gedung Rektorat UIN RM Said Surakarta di Kampus Pucangan Sukoharjo pada Rabu (15/5/2024).

Salah satu yang dilakukan kampus khususnya dalam pengabdian kepada masyarakat adalah dengan menyelenggarakan KKN. "Sesuai dengan namanya, KKN ini adalah kegiatan yang bisa menjembatani para mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di kampus kepada masyarakat dan sekaligus menyerap berbagai ilmu yang ada di masyarakat untuk melengkapi ilmu yang diajarkan di kampus" ungkap Muhammad Fauzi Latif, Ph.D., Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M). Fauzi juga menerangkan bahwa KKN yang akan diselenggarakan pada bulan Juni nanti, rencananya akan menerjunkan sekitar 3600 mahasiswa yang terbagi dalam 300 kelompok dengan didampingi oleh 150 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). "Seluruh mahasiswa dan DPL akan menyebar ke 162 desa yang ada di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah" terang Fauzi. Pihaknya juga menyatakan bahwa sengaja dipilih sasaran desa dikarenakan pada KKN UIN RM Said kali ini membawa 4 isu yang penting saat ini. "Ada 60 kelompok yang akan membawa isu tentang moderasi beragama, 40 kelompok yang akan membawa isu tentang Jaminan Produk Halal, 12 kelompok akan membawa isu tentang stunting, dan sisanya akan membawa isu tentang kerarifan lokal sebagaimana KKN reguler lainnya." Fauzi juga menjelaskan bahwa khusus untuk isu stunting, LP2M akan melibatkan tenaga dokter yang ada di Klinik Syifa Medika UIN RM Said sebagai DPL meskipun bukan dari unsur Dosen. Kepala LP2M juga menambahkan bahwa rencana penerjunan mahasiswa ke lokasi KKN akan serentak pada tanggl 26 Juni 2024 dengan sebelumnya akan dilakukan pertemuan antara seluruh DPL dengan seluruh Kepala Desa calon lokasi KKN pada tanggal 22 Mei 2024 bertempat di Pendopo Raden Mas Said di Rumah Dinas Bupati Karanganyar.

Usai mendengarkan paparan dari kepala LP2M, Rektor UIN RM Said Surakarta, Prof. Toto Suharto menyatakan bahwa para DPL adalah Duta Kampus, oleh karena itu penting untuk menguatkan komitmennya dalam membimbing mahasiswa saat di lapangan. "Persoalan saat KKN akan selalu ada, untuk itu para DPL haruslah menjadi problem solver. DPL harus bisa memberikan penyelesaian masalah dan bukan menjadi masalah itu sendiri" tandas Prof. Toto. "Bapak dan Ibu sekalian yang menjadi DPL dipercaya mengantarkan mahasiswa yang KKN untuk bisa menceritakan kepada seluruh masyarakat khususnya di Karanganyar bahwa UIN Raden Mas Said sekarang ini sudah terakreditasi unggul sehingga masyarakat sudah tidak ragu lagi untuk mengirim putra-putrinya kuliah di UIN RM Said Surakarta" pesan Rektor kepada seluruh yang hadir. Tak lupa Rektor juga berpesan kepada seluruh DPL yang akan bertugas kelak, untuk memahami dan menaati panduan administrasi dari LP2M "Semua ini untuk kesuksesan LP2M dalam menyelenggarakan KKN tahun ini. Kesuksesan LP2M adalah bagian dari kesuksesan UIN Raden Mas Said Surakarta." (Tris/Humas) Foto : Mastr