Loading...

Rektor UIN RM Said Hadiri FGD Masalah PTKIN

Diterbitkan pada
12 November 2023 00:00 WIB

Baca

SINAR - Sejalan dengan berkembangnya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) khususnya yang ada di wilayah Jawa Tengah, Ponorogo, dan Cirebon, muncul beberapa masalah yang membutuhkan keseriusan dan kerjasama antar PTKIN. Ide diadakannya kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ditujukan untuk secara bersama-sama antar PTKIN dalam  berkolaborasi menghadapi serta mengurangi resiko permasalahan yang ada.

FGD kali kni bertempat di Hotel Santika Kuningan dengan tuan rumah adalah IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Menghadirkan para Pimpinan PTKIN se-Jawa Tengah, Ponorogo, dan Cirebon yaitu IAIN Ponorogo, UIN RM Said Surakarta, UIN Salatiga, UIN Walisongo Semarang, UIN Abdurrahman Wahid Pekalongan, UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto, dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Sedianya kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari mulai Ahad (12/11/2023) sampai dengan Selasa (14/11/2023).

Dalam sambutannya, Ketua Forum Pimpinan PTKIN se-Jawa Tengah, Ponorogo, dan Cirebon memberikan gambaran awal hal-hal yang harus dibahas mulai dari kerjasama meng-internasional-kan kampus, adanya mahasiswa bermasalah padahal mendapatkan beasiswa, dan terkait dengan target pendapatan Badan Layanan Umum (BLU).

Pada kesempatan mempresentasikan pemikirannya, Rektor UIN RM Said Surakarta, Prof. Dr. Toto Suharto, S.Ag., M.Ag menjelaskan bahwa masalah transformasi digital yang perlu dijalankan oleh seluruh PTKIN. Berikutnya juga harus dipenuhi infrastruktur untuk transformasi digital tersebut. "Bagaimanapun juga tanpa adanya hal tersebut BLU-nya akan macet" tandas Prof. Toto. Berikutnya aspek lain yang juga perlu dibahas adalah SDM (sumber daya manusia) digital, anggaran untuk digital, serta kerjasama digital, Meskipun begitu, Prof. Toto mengingatkan bahwa konteks BLU di masing-masing PTKIN berbeda. (Tris/Humas) Foto: Angga