SINAR-Kamis, (22/12), Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Prof. Dr. KH. Syamsul Bakri, S.Ag., M.Ag. pimpin kunjungan yang didampingi oleh Kepala International Office UIN Raden Mas Said Surakarta Zaenal Muttaqin, M.A., Ph.D., Kepala Bagian Umum dan Akademik Pudji Rahardjo Rudi Hartono, A.K.S., Sub Koordinator Layanan Kemahasiswaan Muntafiah, S.E., beserta jajarannya yang berlangsung di Gedung International Office Universitas Brawijaya (IOUB) Malang dalam rangka kunjungan guna menambah relasi dan wawasan.
Pembahasan terkait pengembangan program perguruan tinggi seperti persiapan alokasi anggaran, kualitas dan kuantitas sumber daya (dosen / mahasiswa) perlu dimaksimalkan untuk menunjang transformasi ke Badan Layanan Umum (BLU) UIN Raden Mas Said Surakarta yang tinggal menunggu waktu.
Layanan dan sambutan hangat atas kedatangan sivitas UIN Raden Mas Said Surakarta terlihat dari prosesi kegiatan kunjungan di Universitas Brawijaya yang diterima oleh Direktur International Office Universitas Brawijaya (IOUB) - Didik Hartono, S.S., M.Pd, beserta jajarannya.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama menyampaikan kunjungan UIN Raden Mas Said Surakarta bukan tanpa alasan. Melainkan, telah mencari sumber-sumber yang meyakinkan serta mempunyai potensi demi mengembangkan program lembaga. Maka, dalam hal ini kami berkunjung ke Universitas Brawijaya Malang.
"Universitas Brawijaya telah dahulu menjadi Badan Layanan Umum (BLU) yang bertransformasi ke (PTNBH) Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum dan mempunyai badan pengurus (tim) yang terstruktur dalam kepengurusan mahasiswa asing. UIN Raden Mas Said juga mempunyai badan lembaga dalam hal ini (ISIO) yang merupakan kampus terbanyak (mahasisw asing) setelah UIN Malang di PTKIN." ungkap nya.
Muamar Kadhafi, S.Kom., M.M - Sekretaris Direktorat Perencanaan, Kerjasama dan Internasionalisasi mengatakan, (UB) Universitas Brawijaya di bawah Wakil Rektor Perencanaan, Kerjasama dan Internasionalisasi saat ini berfokus dalam kuantitas meskipun sisi kualitas terus ditingkatkan. Inilah konsep (funding follow function) yang sedang menjadi konsen bersama. Menyadari, berjalan beriringan dua (2) sisi membutuhkan kerja lebih. "Bersama (IOUB), adanya beberapa program seperti KNB Scholarship (Kemitraan Negara Berkembang) dan IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards merupakan terobosan yang mampu menambah kekuatan pengembangan kualitas dan jumlah / kuantitas mahasiswa serta program lainnya." Tambah, Direktur IOUB.
Menanggapi minat yang tinggi dari mahasiswa secara umum dan khususnya mahasiswa asing yang ada. Maka, pola penerimaan atau recrutmen di setiap program membutuhkan prosedur yang jelas dan teratur. Seperti, setiap (semester) dengan jumlah tertentu dan seterusnya - Kabag Umum dan Akademik. Menambahkan, terkait dengan tes (pre-test & post-test) dalam kegiatan atau pembelajaran setelah dilakukan penerimaan juga diperlukan penanggungjawab selama proses berlangsung. Imbuh, Kepala ISIO UIN Raden Mas Said Surakarta.
Staff Admission - Hendratma Ardhi, S.E, menjawab bahwa (program) penerimaan atau recrutmen dilakukan setiap sesi dalam arti menghimpun data pendaftar dan akan dijadikan satu angkatan secara utuh. Disinilah, ujung tombak (IOUB) berperan, karena perlu melakukan interview secara intens kepada setiap mahasiswa baik dari negara manapun. Proses selanjutnya yang harus dikontrol ialah tanggung jawab dari language center yang memastikan tingkat kepahaman supaya komunikatif dan interaktif.
Kunjungan berjalan sangat dinamis. Terbukti, dengan adanya saling tukar informasi dan pengalaman membuat hubungan perguruan tinggi berbeda Kementerian menjadi harmonis dengan membuka ruang interaksi di setiap kesempatan.
Kontributor: Layanan Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama
Dunia Berkemah Kembali Menggelora, 131 Peserta Se-Jawa Tengah Ikuti KMD di RACANA UIN Surakarta
2 hari yang lalu - Umum