Loading...

Lepas 751 Wisudawan, Rektor UIN Raden Mas Said Sampaikan Pesan Khusus

Diterbitkan pada
13 Juli 2022 00:00 WIB

Baca

SINAR- Sejumlah 751 wisudawan program sarjana, magister dan doktor telah resmi diwisuda pada Rabu (13/7). Dalam prosesi wisuda tersebut Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Prof Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd., memberikan pesan khusus kepada mahasiswa yang kini menjadi alumni dan telah menyandang gelar akademis.

Setidaknya ada 4 point penting yang Rektor pesankan kepada para wisudawan khususnya bagi wisudawan program sarjana (S1) yang akan dihadapkan pada krisis dan pertanyaan yang muncul, yakni what’s next?. Dalam menghadapi krisis tersebut Rektor menyampaikan pertama adalah lanjut ke jenjang yang lebih tinggi (pascasarjana) karena dengan lanjut ke S2 lebih singkat waktu dan lebih matang jiwanya. Rektor juga menyebut bahwa di kota besar seperti Surakarta ini fasilitas penunjang untuk melanjutkan studi tersedia sangat luas termasuk di UIN Raden Mas Said Surakarta.

Namun jika belum ingin melanjutkan studi maka yang kedua harus mempertajam kompetensi dengan belajar otodidak dan mencari peluang-peluang yang ada, karena di era digital peluang begitu terbuka, informasi yang tersebar dapat diserap oleh siapa saja dan dimana saja, dengan informasi yang terbuka luas seperti itu dapat menjadi daya dorong untuk terus tumbuh, terangnya.

Selanjutnya yang ketiga adalah mencari pekerjaan dengan gelar akademisnya, sambil mencari peluang mengasah kemampuan dan yang terpenting jangan pernah berhenti karena berhenti itu tanda kematian dan juga jangan pernah berputus asa karena berputus asa seluruh energy akan hilang tidak ada semangat dan daya untuk tumbuh. Dan yang kempat adalah perluas jejaring, dengan internet semua dapat berjejaring dengan siapa saja dimana saja dan kapan saja.

"Hidup di abad ini sangat berbeda dengan zaman dahulu, dari yang simple menjadi komplek. Kemampuan berfikir makin melejit sementara kemampuan fisik akan makin melemah", imbuhnya. Karena tantangan kedepan tidak dihadapi dengan fisik, melainkan dengan fikiran dan fikiran yang terus diasah, terus digunakan, akan memiliki daya juang maupun daya saing yang tinggi.

Dalam menghadapi hal tersebut ada 4 point utama yang harus dimiliki yaitu, pola piker yang kritis, kolaboratif, komunikatif dan kreatif, jika perguruan tinggi tidak dapat mengantarkan para mahasiswanya memiliki kecakapan tersebut, maka dipastikan mereka tidak dapat memiliki daya tahan dan daya adaptasi dalam hidup. Padahal kelangsungan hidup semua makhluk itu ditentukan oleh kemampuan adaptasi lingkungan yang baru, teman yang baru lembaga yang baru. "Teruslah bersemangat dan selamat berjuang, jangan pernah berhenti ataupun berputus asa seperti jarum jam ketika satu detik saja berhenti, maka akan menghentikan detik-detik selanjutnya", pungkasnya.(zat/Humas)