UIN SURAKARTA - Outting Class atau pembelajaran di luar kelas adalah salah satu dari program kurikuler sekolah yang bertujuan untuk mengenalkan dunia luar kelas agar bertambah wawasan para siswa, meningkatkan ketrampilan sosial, mengembangkan rasa percaya diri, dan sebagainya. Hal inilah yang mendorong SMP Islam Diponegoro Surakarta melakukan kegiatan tersebut dan memilih Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta) sebagai tempat pembelajarannya.
Tidak kurang dari 25 siswa yang didampingi oleh beberapa guru pendampingnya, terlihat berjalan beriringan masuk ke Gedung Rektorat UIN Surakarta. Tim Humas Rektorat yang sejak pagi sudah bersiap, mengarahkan seluruh peserta rombongan untuk memasuki ruang aula lt. 3 Gedung Rektorat UIN Surakarta pada Rabu (6/11/2024). Nampak seluruh siswa sangat antusias saat memasuki gedung kampus.
"Kedatangan kami ke kampus ini sebagai tindak lanjut dari MoU yang pernah kami lakukan" terang Namara Dirgantara, M.M. selaku Kepala sekolah sekaligus pemimpin rombongan. "Kami sangat berharap agar para siswa kami bisa lebih mengenal UIN Surakarta dan nantinya para alumni sekolah kami akan bisa kuliah di kampus UIN ini" ungkap Namara. Dirinya juga menerangkan bahwa saat ini sekolahnya telah memiliki banyak alumni yang salah satunya ikut hadir dalam kesempatan ini, seraya menunjuk pada Habib Mummad bin Yahya Baragbah, seorang habib yang juga seorang mubaligh dengan banyak jama'ahnya di berbagai kota. Sejurus dengan Kepsek, Habib Muhammad bin Yahya Baragbah yang turut mengantarkan siswa melakukan outing class menyatakan harapannya agar siswa-siswi tahfidz tidak ketinggalan dengan zaman yang semakin berkembang. "UIN Surakarta ini menjadi pilihan tepat sebagai tempat outting class saat ini." "Kami tidak ingin ketinggalan tapi kami tetap bisa menjadikan medsos sebagai alternatif tempat dakwah sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW" lanjut Habib. Dirinya bahkan menyatakan bahwa acara ini bukan sekedar outting class biasa namun sebagai bentuk bimbingan langsung, karena para guru bekeinginan setelah pulang dari sini langsung bilang ke orang tua agar minta kelak lulus dari SMA langsung didaftarkan untuk kuliah di kampus UIN Raden Mas Said Surakarta ini.
Hadir dalam kesempatan tersebut 2 orang dosen Prodi Pendidikan Agama Islam dari Fakultas Ilmu Tarbiyah, yaitu Suluri, M.Pd. dan Nurkholis Alamin, M.HI. yang menyambut dan menyertai diskusi yang lebih mendalam tentang Pendidikan Agama Islam di UIN Surakarta. "Berawal dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Surakarta yang kemudian berubah menjadi Institut Agama Islam Negeri Surakarta dan akhirnya berubah menjadi Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, Pendidikan Agama Islam tetap mencetak banyak lulusan berkualitas dan banyak prestasi dalam berbagai kompetisi" tutur Suluri. Dirinya juga menambahkan bahwa lulusan Pendidikan Agama Islam telah banyak yang menjadi dosen di perguruan tinggi negeri maupun swasta dan guru di sekolah hingga madrasah dan pesantren. "Prodi Pendidikan Agama Islam masih tetap menjadi primadona di kalangan calon mahasiswa, bahkan pernah tercatat ada lebih dari seribu calon mahasiswa untuk memperebutkan kuota sejumlah sekitar 150-an saja" lanjut Suluri. Hal tersebut diamini oleh Nurkholis seraya mempersilahkan seluruh siswa untuk mengeksplorasi banyak hal sebelum kuliah di kampus ini. 'Meski kampus ini adalah kampus Islam, akan tetapi kami juga ada beberapa program studi yang sifatnya umum" tandas Nurkholis. (LS/3S/Humas) Foto : Istimewa/Mastr
Sedang Jalani Ujian, 11 Calon Asesor UIN Surakarta Akan Menambah Kuat
15 jam yang lalu - Umum