Loading...

Konsinyering Penyusunan UKT, Rektor UIN Surakarta Tegaskan Hal Ini

Diterbitkan pada
15 Agustus 2024 00:00 WIB

Baca

UIN SURAKARTA - Dalam hitungan bulan, tahun perkuliahan 2024-2025 akan segera dimulai. Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta) terus mempersiapkan diri dalam berbagai hal. Persiapan bukan hanya dalam hal teknis penyelenggaraan saja, tapi juga meliputi seluruh hal terkait adaministrasi dan sebagainya.

Di antara sejuknya lereng gunung Lawu, segenap pimpinan dan stake holder kampus UIN Surakarta berkumpul untuk melakukan Konsinyering Penyusunan Unit Cost UKT dan Cascading IKU. Kegiatan yang dibuka hari Kamis (15/8/2024) sore, akan berlangsung sampai Jum'at (16/8/2024). Hadir dalam kegiatan ini Rektor, para Wakil Rektor, Kepala Biro AUPK, seluruh Dekan dan Direktur beserta para wakilnya, Pimpinan Lembaga dan Unit, serta para Kabag Fakultas.

Saat memberikan laporan kepada Rektor, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Dr. Raden Lukman Fahruroni menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian untuk merealisasikan efisiensi dalam setiap program termasuk penganggaran dalam rangka memelaksanakan visi misi UIN Surakarta. Lukman juga menerangkan bahwa tujuan kegiatan konsinyering ini adalah untuk menentukan biaya pendidikan yang akurat, dengan berpedoman pada transparansi dan keadilan. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari perencanaan keuangan universitas yang terkait dengan biaya akademik dan non akademik dengan berdasar pada penyesuaian kemampuan mahasiswa dalam upaya meningkatkan efisiensi. "UKT kita bervariasi, bahkan ada yang nol rupiah. Disamping harus tetap sasaran, kita juga harus menetapkan berdasar pangsa pasar yang di Solo raya utamanya, hingga nasional bahkan internasional" terang Lukman. Lebih lanjut WR II menyinggung tentang perlunya cascading IKU (Indikator Kinerja Utama) untuk segera ditetapkan sehingga semua program kerja harus mengarah pada Renstra (Rencana Strategis) untuk tahun 2025-2029.

Menanggapi laporan tersebut, Rektor Prof. Toto Suharto mengungkapkan bahwa karena terkait dengan BLU (Badan Layanan Umum) maka tim UKT harus segera mengkomunikasikannya dengan tim BLU sehingga nantinya segera ditetapkan tarif BLU yng dinamis (yang telah direvisi). Rektor juga menegaskan bahwa dalam beberapa hal unit cost harus dijelaskan dalam UKT yang akan ditetapkan. "Untuk hal diluar UKT harus dikomunikasikan sehingga jelas mana unit cost yang masuk dalam UKT dan mana yg tidak" tegas Rektor. Menurut Rektor, meski BLU UIN Surakarta mendapat penghargaan sebagai BLU pada semester 1 yang tertinggi, akan tetapi masih harus dimaksimalkan lagi untuk pendapatan BLU bukan hanya dari internal saja tapi juga dari eksternal. Misalnya tentang SDM yang ada sangat banyak, maka harus dipikirkan skema apa saja yg bisa memanfaatkan SDM yang ada tersebut untuk kepentingan BLU. "Mudah-mudahan Glokalisasi bisa diwujudkan dengan IKU yang mengarah kesana" pungkas Rektor. (Tris/Humas) Foto : Mastr