SINAR-Gelaran The 2nd International Conference on Islam and Society resmi dibuka oleh Rektor UIN RM. Said Surakarta pada Selasa, (30/8), dengan tema “Multidisciplinary Islamic Studies in Post Pandemic : Propects and Challenges”.
The 2nd International Conference on Islam and Society diikuti sebanyak 37 presentator dari delapan universitas terkemuka baik dari dalam dan luar negeri, tiga universitas dari luar negeri berasal dari Filiphina, Thailand, serta Italia. Turut hadir selaku narasumber yakni Prof. Dr. Phil Sahiron, M.A. dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta serta Mr. Luigi Sauza dari University of Naples L’orientale Italy.
Rangkaian kegiatan dibagi menjadi tiga panel presentasi yaitu, pertama: Da’wa, Communication and Digital Transformation, kedua: Religious Moderation, Text and Contemporary Issues on Islamic Thought dan yang ketiga: Sufi Healing, Psychological Well Being and Future of Counseling Service.
Selaku Keynote Speaker, Rektor UIN RM. Said, Prof. Dr. H. Mudofir menekankan pentingnya kajian multidislipliner untuk menghadapi tantangan masa depan.
“Tantangan manusia dimasa depan ada tiga yaitu krisis lingkungan/iklim, Virus dan ancaman Nuklir, karena itu kajian multidislipliner seperti ini membuat mahasiswa “naik kelas” dalam hal memandang masa depan dunia”, terangnya.
Melalui The 2nd International Conference on Islam and Society, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperdalam pengalaman literasi serta membuka wawasan. Untuk itu, Rektor memberi apresiasi pada Fakultas Ushuluddin dan Dakwah dalam memfasilitasi atas terselenggaranya kegiatan ini. (Hen-mg/Humas)