Loading...

Doktor ke 66 Pascasarjana UIN Surakarta Gaungkan Soal Pendidikan Untuk Anak Inklusi

Diterbitkan pada
31 Oktober 2024 11:15 WIB

Baca

UIN SURAKARTA  - Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta kembali melahirkan seorang doktor baru dalam ujian terbuka yang dilaksanakan Kamis (31/10). Sidang terbuka dengan promovenda Suwaibatul Aslamiyah mengusung penelitian tentang pendidikan inklusi di Madrasah Ibtidaiyah. Ujian Terbuka Promosi Doktor diselenggarakan di Aula Lantai I Gedung A Pascasarjana Pakis, Klaten. 

Promovenda Suwaibatul Aslamiyah, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kabupaten Kebumen, mempresentasikan disertasinya yang menekankan pentingnya pendidikan inklusi bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus (ABK). ABK merupakan anak-anak yang memerlukan perhatian dan perawatan khusus, baik dalam aspek fisik, mental, intelektual, maupun emosional. Dalam disertasinya, Suwaibatul memaparkan bahwa keberhasilan pendidikan inklusi di madrasah sangat bergantung pada komitmen dan kompetensi kepala madrasah, kemampuan komunikasi yang efektif dari guru, serta dukungan penuh dari Kementerian Agama, pemerintah daerah, pemerintah desa, orang tua, dan masyarakat sekitar.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Kemenag Kabupaten Kebumen, Dr. Sukarno, yang juga merupakan alumni Pascasarjana UIN Raden Mas Said, serta para pejabat Kemenag Kebumen lainnya, Kepala MI Maarif Sidomulyo Kecamatan Ambal, Kasi PAIS dan rombongan.

Promovenda Suwaibatul Aslamiyah berhasil memperoleh gelar doktor dengan predikat sangat memuaskan. Dia menjadi doktor ke-66 yang dikukuhkan oleh UIN Raden Mas Said Surakarta. Prestasi ini sekaligus menguatkan komitmen UIN Raden Mas Said dalam mendukung penelitian dan pengembangan pendidikan inklusi di Indonesia. (faa)