Loading...

Catatan Haru Di Wisuda Ke 57 UIN Surakarta

Diterbitkan pada
14 November 2024 10:52 WIB

Baca

UIN SURAKARTA -  "Saudara kita yang hari ini diwakili ibunya. Mudah-mudahan almarhumah diampuni segala dosanya dan min jannah" ucap Rektor Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta) Prof. Toto Suharto ketika membuka sambutannya di hari ke 2 pada Wisuda ke 57 UIN Surakarta. Dalam catatan sejarah berdirinya UIN Surakarta, wisuda kali ini mencatat rekor jumlah wisudawan terbanyak yakni 1.618 wisudawan. Oleh karenanya pada wisuda kali ini dibagi menjadi 2 hari, Rabu dan Kamis (13-14/11/2024). 

Di sela kebahagian para wisudawan yang hari ini mengikuti prosesi pemindahan kuncir dan menerima ijasah asli, terselip kejadian haru saat seorang ibu yang didampingi oleh panitia untuk maju ke depan Rektor mewakili anaknya menerima ijasah. Adalah Apriliana Dwi Kartika Sari yang telah mendahului menghadap Tuhan sebelum sempat mengambil ijasah hasil studinya di kampus UIN Surakarta. Suasana yang semula penuh dengan kebahagiaan dan sukacita dalam sekejap berubah menjadi suasana haru saat diumumkan oleh panitia bahwa salah satu wisudawan diwakili oleh ibu kandungnya. Tidak sedikit para panitia dan para wisudawan maupun tamu undangan yang menitikkan air matanya.

Almarhumah Apliliana adalah salah satu wisudawati dari Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah yang telah berhasil menyelesaikan studinya dengan predikat Sangat Memuaskan tepat 8 semester. Dirinya menyelesaikan studinya di tengah serangan penyakit ganas yang menggerogoti tubuhnya. Tekad Aprilia untuk terus berjuang demi kesembuhan sambil menyelesaikan studinya sangatlah menginspirasi. "Kami sangat terharu dengan sikap almarhumah yang tetap tegar menghadapi sakit yang diderita sambil terus menyelesaikan studinya" kenang Prof. Fauzi Muharrom, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah (FIT) sesaat setelah menyaksikan ibu almarhumah menerima ijasahnya dalam momen wisuda kali ini.  Prof. Fauzi menyampaikan rasa hormat dan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. Dirinya juga mengenang Apliliana sebagai mahasiswa yang berprestasi, terbukti dari capaian IPK 3.70. Prof. Fauzi juga serta memberikan doa dan penghormatan khusus sebagai bentuk penghargaan terakhir kepada almarhumah. (LS/3S/Humas) Foto & Ilustrasi : Angga/Mastr