SINAR - Komitmen mengembangkan kemampuan penulisan karya baik ilmiah maupun terbitan lainnya bagi dosen dituangkan oleh Universitas Islam Negeri Raden Mas Said (UIN RM Said) Surakarta dalam program wokshop. Bertempat di Ruang Aula Lt. 2 Gedung SBSN kampus Pucangan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) menyelenggarakan Workshop Pengembangan Penerbitan Perguruan Tinggi. Workshop yang diikuti oleh para dosen dan pengampu jurnal dari berbagai perguruan tinggi se-Solo Raya ini dimulai pagi ini Rabu (10/7/2024), akan berlangsung seharian.
Sesaat sebelum pembukaan workshop ini, Kepala Pusat Publikasi Ilmiah dan Penerbitan, Yunika Triyana, M.Pd. menjelaskan bahwa kegiatan ini dimaksudkan agar nantinya para dosen bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas karya tulisnya. "Dengan adanya workshop ini, diharapkan nantinya para dosen bisa semakin produktif membuat tulisan untuk dimasukkan ke dalam jurnal" papar Yunika. Dirinya menyoroti peran para penulis yang perlu selalu ditingkatkan agar kualitas jurnal yang ada juga semakin baik. Hal tersebut sejalan dengan kenyataan semakin naiknya peringkat jurnal yang dikelola oleh UIN RM Said Surakarta berdasar pada pemeringkatan yang dilakukan oleh Kemendikbudristek dalam laman Sinta. Para pembicara yang akan hadir dalam workhsop kali ini diundang secara langsung dari Kemendikbudristek dan akademisi sekaligua praktisi menulis dari Yogyakarta.
Dalam sambutanya sebelum membuka secara resmi kegiatan workshop kali ini, Prof. Toto Suharto menyatakan bahwa sebagai Rektor UIN RM Said Surakarta, dirinya sangat berkepentingan dengan publikasi dan penerbitan. Menurutnya kedua hal tersebut berkaitan erat dengan penulisan. Prof, Toto menyatakan bahwa Peradaban Islam dibangun melalui tulisan juga "Iqro' dan Qolam haruslah ada". Menurut Prof. Toto, jejak digital yang ditulis di medsos saat ini akan menjadi peradaban tulis menulis. Oleh karenanya, Prof. Toto juga mengingatkan kepada seluruh peserta workshop yang terdiri dari dosen dan pengampu jurnal agar menulis bukan hanya karya ilmiah akan tetapi juga menulis buku. Rektor menyatakan bahwa sitasi buku lebih cepat naik dari pada jurnal ilmiah sehingga penyebarluasan buku bisa menjadi bagian dari peradaban menulis para dosen, "Jika saat ini setiap dosen harus fokus pada satu disiplin ilmu, maka segeralah menulis berdasar pada keilmuan yang menjadi bidang bapak dan ibu semua" tandas Prof. Toto. Dirinya juga menyinggung bahwa jika dalam kegiatan perkuliahan, biasanya mahasiswa yang dituntut untuk mampu mengembangkan kemampuan menulisnya dan hal tersebut juga sebenarnya berlaku bagi para dosennya. "Menulis itu modalnya adalah cinta" tegas Prof. Toto sembari menjelelaskan bahwa yang dimaksud adalah cinta menulis. Banyak tokoh dunia yang menjadi besar dan melahirkan sejarah intelektualisme karena kecintaannya pada menulis yang dibuktikan dengan karya-karya tulisnya. "Semoga dengan workshop ini akan melahirkan para tokoh besar melalui karya tulisnya baik berupa buku maupun jurnal" harap Rektor di akhir kegiatan membuka secara resmi kegiatan workshop kali ini. (Tris/Humas) Foto: Mastr