Loading...

Apel Harlah Pancasila UIN Surakarta : Agenda Prioritas 2045

Diterbitkan pada
2 Juni 2025 08:46 WIB

Baca

UIN SURAKARTA - Apel secara sederhana memperingati Hari Lahir Pancasila yang dilaksanakan oleh segenap sivitas akademika Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta) berlangsung kidmat. Sesuai dengan edaran yang beredar bahwa ada perubahan tanggal pelaksanaan Peringatan Hari Lahir Pancasila yang sedianya akan dilaskanakan pada tanggal 1 Juni namun diundur menjadi tanggal 2 Juni 2025 dikarenakan pada tanggal tersebut hari libur. Pelaksanaan apel yang dipimpin oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan Dr. Zainul Abas selaku Pembina Apel, berlangsung singkat namun penuh kesan.

Hadir dalam apel yang berlangsung di halaman Gedung Rektorat UIN Surakarta Kampus Pucangan Kartasura, para Wakil Rektor dan Kepala Biro AUPK, seluruh Dekan dan para Kepala UPT serta Ketua Lembaga dan seluruh pegawai di lingkungan Rektorat. Apel dalam rangka Hari Lahir Pancasila kali ini menjadi berkesan karena untuk pertama kalinya diikuti oleh seluruh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi tahun 2024 UIN Surakarta sejumlah 43 orang. Seluruh petugas adalah para pegawai ASN baik yang baru maupun yang lama.

Dalam sambutan Kepala Badan Pembinaan Idelogi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia yang dibacakan oleh Pembina apel kali ini menyoroti tentang peringatan kali ini bukan hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kepala BPIP juga menyatakan bahwa Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945 tapi Pancasila adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Pancasila juga adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Darinya kita semua belajar bahwa kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia. dalam sambutan tersebut juga menyinggung tentang Asta Cita yang merupakan Agenda Prioritas menuju Indonesia Emas 2025 dimana salah satunya secara jelas menyatakan untuk memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia. Yang dimaksud dengan memperkokoh idelogi Pancasila adalah bahwa pembangunan haruslah berakar pada nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Melalui hal tersebut, hendaknya terus merevitalisasi nilai Pancasila dan segala hal mulai dari pendidikan, ekonomi, birokrasi, bahkan ruang digital yang ada. Mengakhiri sambutannya, Kepala BPIP mengajak untuk seluruh masyarakat Indonesia bergotong-royong sertan menjaga persatuan dengan tetap menghargai perbedaan dan menanamkan nilai Pancasila dalam segala sendi kehidupan, serta menjadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi untuk berkarya, berbangsa, dan bernegara. (Tris/Humas) Foto : Mastr/Nugroho