Loading...

Apa Maksud Catur Silat (Empat Relasi) Dalam Wisuda ke 57 UIN Surakarta?

Diterbitkan pada
14 November 2024 11:06 WIB

Baca

UIN SURAKARTA - Dalam sejarah berdirinya Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta), Wisuda ke 57 kali ini adalah wisuda dengan jumlah wisudawan yang terbesar yaitu 1.618 wisudawan. Dengan mengambil tema "Penguatan Transformasi Sosial untuk Pendidikan Islam Berkualitas", wisuda dilaksanakan sebanyak 2 hari (Rabu dan Kamis, 13-14/11/2024). Gedung Graha UIN Surakarta yang sehari-harinya selalu lengang, selama dua hari ini menjadi pusat aktifitas ribuan orang dari mulai panitia, peserta wisuda, keluarga wisudawan, hingga masyarakat umum yang ingin menyaksikan wisuda. 

"Agenda wisuda di hari ini adalah prosesi wisuda untuk Fakultas Adab dan Bahasa (FAB), Fakultas Syariah, (Fasya) dan Fakultas Ilmu Tarbiyah (FIT)" terang Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Zainul Abas. "Karena yang terbaik dan tahfid 30 juz sudah mengikuti wisuda kemarin, hari ini wisudawan cumlaude dan baik dari tiga fakultas" lanjut WR I. "Pada wisuda ini, diikuti oleh sebagian besar angkatan tua yang masih tersisa" tambah Abas sembari menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan angkatan tua adalah para mahasiswa yang telah menempuh lebih dari 8 semester aktif. WR I berharap di masa yang akan datang semua mahasiswa bisa menyelesaikan studinya tepat waktu yakni delapan semester tanpa mengajukan cuti.

Sementara itu, saat memberikan sambutannya, Rektor Prof. Toto Suharto menyoroti tentang Catur Silat atau 4 relasi. "Ada 4 relasi yang harus saudara bangun yang saudara bisa beradaptasi dalam era transformasi sosial yang terus berubah." Keempat relasi tersebut adalah silaturahmi, berpikir, terus bergerak, dan aspek spiritualitas.  Rektor menjelaskan bahwa yang dalam hal ini yang dimaksud silaturahmi adalah networking. Sedangkan yang dimaksud berpikir adalah terus menggunakan pikirannya untuk berbuat sesuatu "Jika berhenti berpikir maka disebut berhenti menjadi manusia.""Berikutnya adalah terus bergerak, jangan mager (malas gerak)" lanjutnya. Terakhir adalah aspek spiritual yang harus terus diasah dengan puasa, ibadah malam, dan sebagainya. "Mari kita bersholawat agar bisa melaksanakan keempat relasi tersebut" sambil Rektor mengajak seluruh yang hadir melantunkan sholawat tibbil qulub. Menutup sambutannya, Rektor berpantun :

Ke kota Bengawan naik kereta, melihat jembatan yang menawan

Para wisudawan tetap bahagia, menatap masa depan yang penuh tantangan 

(Tris/Humas) Foto : Mastr/Aang