18 April 2022

"Wacana Keagamaan di Indonesia Pasca Reformasi (2021)", Sebuah Buku Berbasis Penelitian yang Ungkap Fakta Masyarakat"

*SINAR-* Buku baru dengan judul *“Wacana Keagamaan di Indonesia Pasca
Reformasi *(2021)*” karya Abd. Halim dkk adalah *buku garapan para dosen
(progresif) IAIN Surakarta. Buku itu diterbitkan oleh IAIN Surakarta Press
dengan dukungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
UIN Raden Mas Said Surakarta.

Buku ini merupakan kumpulan esai berbasis laporan penelitian dan pengabdian
masyarakat yang diinisiasi oleh LP2M UIN Surakarta. Penerbitan buku ini
adalah upaya agar laporan penelitian dan laporan pengabdian kepada
masyarakat dosen-dosen UIN Surakarta dapat lebih banyak menjumpai pembaca.
Esai yang berkarekter “ringan”, pendek, dengan bahasa yang lugas diharapkan
bisa dibaca kalangan luas, tidak hanya kalangan akademik belaka.

Setiap tulisan memiliki segmen tersendiri. Jika artikel ilmiah yang
biasanya dipublikasikan di jurnal menyasar komunitas akademik di perguruan
tinggi, maka esai populer sebagaimana tersaji dalam buku ini hendak
menyasar masyarakat yang lebih luas. Tidak hanya di perguruan tinggi, namun
ikhitiar penyajian hasil penelitian dengan bahasa populer juga berharap
bisa menyasar kalangan birokrat yang biasanya ingin membaca hasil
penelitian secara cepat saji.

Beragam tema tersaji di buku ini. Mulai dari tema pendidikan, ekonomi,
dakwah, politik, gender hingga tafsir. Keberagaman tema dapat dibaca
sebagai kekayaan sekaligus kekuatan buku ini. Beberapa esai juga mengangkat
tema-tema aktual, seperti tentang efek pandemi, fenomena komunitas hijrah
dan moderasi beragama di perguruan tinggi.

Selain itu, buku yang diberi judul “Wacana Keagamaan di Indonesia
Pascareformasi” ini menjadi sangat relevan karena buku antologi yang
membahas agama, budaya, spiritualitas, politik, ekonomi, moral, dan
rasionalitas. Buku ini ditulis oleh para dosen UIN Surakarta merupakan
salah satu upaya konstruktif membangun struktur masyarakat Muslim yang
matang, inklusif, dan terbuka terhadap perbedaan serta perubahan
—setidak-tidaknya— di masa depan. *(Nughy/ Humas Publikasi)*

Sumber: Safa