UIN RM Said Beri Banyak Masukan Komnas HAM Pada FGD Pemanfaatan Sistem Informasi Pusdahamnas

SINAR-Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bekerja sama dengan Fakultas Syariah UIN RM Said Surakarta mengadakan Kelompok Diskusi Terarah (Focus Group Discussion) pada Jumat, (02/03).

FGD membahas mengenai Masukan Publik dan Pemanfaatan Sistem Informasi Pusat Sumber Daya HAM Nasional (Pusdahamnas).

Bertempat di Aula Fakultas Syariah, FGD turut dihadiri dosen dan mahasiswa lintas fakultas di lingkungan UIN Raden Mas Said Surakarta serta perwakilan Komnas HAM.

Dekan Fakultas Syariah, Dr. Ismail Yahya, M.A., dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan Komisioner dan para anggotanya dari Pusdamhamnas Komnas HAM ke Fakultas Syariah karena sudah dilibatkan mencari masukan terkait dengan Pusdahamnas.

“Mendapatkan informasi merupakan hak bersama setiap masyarakat. Keterbukaan informasi merupakan ciri penting sebagai negara demokratis, apalagi di era informasi yang berkembang dengan cepat, seperti saat ini, terangnya.

Lebih lannjut, Ismail Yahya menyebut bahwa Informasi terkait HAM juga merupakan salah satu informasi penting yang seharusnya tersampaikan oleh masyarakat. Oleh karena itu, Pusdahamnas menjadi sangat penting untuk dikembangkan.

Melalui FGD semoga para peserta dapat aktif memberikan masukan-masukan untuk Pusdahamnas yang diharapkan website ini mampu memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat, tambah Dekan Fakultas Syariah ini.

Sementara itu Saurlin P. Siagian, Komisioner Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM yang bertindak sebagai pemantik acara mengatakan kami datang dari Komnas HAM ingin berbagi pikiran dan masukan terkait platform teknologi yang kami ciptakan tahun lalu.

"Dunia saat ini sedang dihantui oleh teror hoaks, oleh karena itu kami membuat platform teknologi yang benar dan baik juga menjadi ruang interaksi bagi masyarakat,” ujarnya.

Selain itu menurut Saurlin, informasi terkait HAM saat ini didominasi oleh media lain yang tidak jelas asal-usulnya. Oleh karena itu kami membuat Pusdahamnas membawa ke Kota Solo untuk mencari masukan-masukan, salah satunya ke Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta.

Saurlin berharap, ruang baru ini bisa disempurnakan, sembari berjalan, ciptakan jalan. Mimpi besarnya, tidak hanya ruang data, tapi juga ruang interaksi bagi masyarakat Indonesia, serta tidak terfokus di titik Jakarta saja, tapi bisa terjangkau luas sampai jauh seperti Papua. 

Kepala Biro Dukungan Pemajuan HAM, Dr. Esrom Hamonangan P, SSi., MEE. dalam paparannya mengatakan, “Sejak 7 Juni 1993, Komnas HAM telah memproduksi berbagai data dan dokumen HAM, yang telah menjadi rujukan atau referensi bagi penyelenggara negara dan masyarakat. Pengelolaan data tersebut belum optimal, sehingga dibentuklah Pusdahamnas sebagai bentuk inovasi atau trobosan bagi Komnas HAM dalam pengelolaan data dan informasi untuk dapat memperluas dan mempercepat penyebarluasan wawasan HAM. Program ini juga merupakan prioritas nasional tahun 2022-2024,” ujar Esrom Hamonangan mengawali paparannya.

Esrom menambahkan bahwa mengenai isi yang ada dalam Pusdahamnas, seperti konten dan fitur juga mengenai website Pusdahamnas dibuat ramah terhadap disabilitas.

Esrom menutup dengan harapan, para peserta FGD memberikan saran dan masukan serta kritikan terkait Pusdahamnas ini untuk kemajuan dan kesempurnaan web Pusdahamnas.

Dalam sesi diskusi, banyak sekali pertanyaan, masukan serta kritik untuk website Pusdahamnas. Salah satunya dari Dr. Sidik, M.Ag., ia mempertegas apa perbedaan website Komnas Ham dan Pusdahamnas. Selain itu, Sidik juga berharap terdapat link dari website Komnas HAM ke Pusdahamnas.

Masukan lain juga disampaikan oleh M. Latif Fauzi, M.A., Ph.D., dan Dr. Sanjaya dari Fakultas Ilmu Tarbiyah terkait dengan kakunya website dan juga tampilan-tampilannya yang masih belum sempurna juga usulan supaya Pusdahamnas punya domain sendiri, supaya lebih google-friendly. 

Kontributor: Faizun/Hamka/SINPUH