01 December 2022

TikTok Merusak Akhlak Generasi Muda

Oleh: Nuraisyah (Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Arab)

Zaman sekarang orang tidak mudah terlepas dari yang namanya media sosial. Media sosial sudah menjadi makanan sehari-hari semua kalangan, apalagi kalangan remaja. Salah satu media sosial yang banyak digandrungi yaitu Tiktok. Menurut Agis Dwi Prakoso aplikasi TikTok merupakan sebuah media audio visual yang dapat menyebar luaskan berbagai kreatifitas dan keunikan dari penggunanya. Aplikasi  TikTok ini merupakan media social yang memberikan efek spesial yang unik dan menarik yang bisa digunakan oleh para pengguna nya. Pada awalnya para remaja bermain TikTok ketika merasa bosan atau saat waktu luang, namun mereka tidak menyadari lama kelamaan akan menimbulkan kecanduan seperti selalu ingin membuat konten atau mengikuti trend dalam aplikasi TikTok.

Banyak artikel yang membahas dampak negatif dari TikTok. Aplikasi Tiktok ini sangat banyak disalah gunakan dan menimbulkan dampak negatif seperti pelecehan seksual, hilangnya rasa malu, kurangnya pergaulan terhadap orang sekitar, menyia-nyiakan waktu dan masih banyak lagi.

Dengan adanya konten-konten yang bervariasi dalam TikTok menjadikan para pengguna berlomba-lomba untuk membuat dengan bagus demi like yang banyak, mereka seringkali melakukan hal-hal nekat demi keviralan. Tidak jarang para wanita berhijab berjoget tanpa rasa malu. Aplikasi juga sering disalahgunakan untuk mencari ketenaran, saling menyindir dan saling menghujat.

Tidak hanya memiliki banyak pengguna, TikTok juga dapat membuat pengguna melakukan berbagai cara untuk sukses atau tampil menarik dengan memainkan sebuah tantangan. Banyak orang mencapai tujuan ini secara spontan, tetapi tidak sedikit yang melakukannya dengan berbahaya atau bahkan secara ilegal. TikTok juga telah menjadi media untuk menindas dan menyakiti orang lain. Banyak konten di TikTok yang menampilkan orang-orang yang saling bertukar kata-kata kasar untuk menunjukkan ketidaksukaan mereka satu sama lain. Bullying dapat terjadi di masyarakat di mana kata-kata buruk atau kata-kata yang dapat ditiru banyak orang digunakan dan diterima begitu saja.

TikTok juga menyebabkan meningkatnya narsisme pada remaja. Suka, komentar, dan bagikan adalah aset yang sangat penting bagi pengguna media sosial seperti YouTube, Facebook, Instagram, dan aplikasi TikTok yang sedang tren. Tak heran para remaja di Indonesia rela melakukan banyak hal untuk mendapatkan suka, komentar dan bagikan. Akibatnya, aplikasi TikTok tidak pilih-pilih tentang video yang diunggahnya, sehingga banyak unggahan yang menurunkan moral anak-anak. Misalnya, seorang wanita menari dengan sesuatu yang berbau pornografi.

Banyak konten yang tidak bermanfaat dan cenderung negatif akan banyak ditemukan oleh masyarakat umum khususnya remaja dan anak-anak, seperti yang diungkapkan Erma dalam penelitian berikut: “DiTikTok itu juga sering ada hate comment gitu, cyber bullying atau bahkan body shaming . Dan juga membuat perempuang untuk berlomba-lomba menampakkan kecantikannya begitu, kan kita tahu sendiri di islam terlalu berlebihan juga ngga baik dll". Aplikasi TikTok juga sering disalahgunakan oleh pembuat konten yang mencari ketenaran dengan saling menghujat.

Selain dampak negatif yang ditimbulkan dari fenomena Tikok, terdapat juga dampak positif dari penggunaan aplikasi TikTok seperti munculnya edukasi-edukasi baru dan luas yang didapatkan. Dengan menggunakan aplikasi TikTok, semua orang dapat mempelajari banyak hal baru dari konten yang diperoleh dari video pendek dan teks yang ditampilkan, sehingga orang yang malas membaca teks panjang akan menganggap TikTok menarik. Tampilan ringkas meningkatkan minat mendengarkan. Konten TikTok yang berhasil viral berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi yang dihasilkan. Dapat menambah teman, meningkatkan hubungan antara semua orang dan komunitas, dan pendapatan yang diperoleh dapat digunakan untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari. Masih banyak video-video yang bermanfaat dalam aplikasi TikTok seperti tutorial memasak, cara menyelesaikan soal-soal, cara berjualan, dan masih banyak lagi video yang menginspirasi pengguna TikTok.

Segala perkembangan di era teknologi dan informasi akan memberikan dampak, termasuk penggunaan aplikasi TikTok, dan hal ini tentunya akan memberikan dampak positif dan negatif, pengguna harus menggunakannya dengan pintar dan rasa tanggung jawab agar tidak terjatuh pada hal yang negatif. Selain itu, saat menggunakan aplikasi TikTok, pengguna harus melakukan pengendalian diri agar dapat menggunakannya dengan lebih nyaman dan tidak memberikan efek kecanduan. Kedepannya, pengembang aplikasi TikTok juga dapat mengevaluasi dampak positif dan negatif dari aplikasi mereka, sehingga aplikasi ini bisa sangat berguna untuk semua kelompok umur.

 

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Chyntia Silvi Yanti. 2022. "Dampak Negatif Penggunaan TikTok",

https://rahma.id/dampak-negatif-penggunaan-tiktok/, diakses pada 15 Oktober 2022 pukul 19.51

Siman, Angelista Putri. 2020. "Kamu Pengguna Tiktok, Yuk Lihat Dampak

Penggunaannya", https://kumparan.com/angelistasiman/kamu-pengguna-tiktok-yuk-lihat-dampak-penggunaannya-1uTKqmWHpch, diakses pada 15 Oktober 2022 pukul19.53

Nurfaizati, Zulfa. 2020. "Dampak Negatif TikTok di Dunia Pendidikan",

https://www.scholae.co/web/read/2796/dampak.negatif.tiktok.di.dunia.pendidikan, diakses pada 15 Oktober 2022 pukul 19.55

SMA Negeri 1 Rantau Selatan. Perdana Network Indonesia. Pengaruh Kemajuan

Teknologi Komunikasi dan Informasi Terhadap Karakter Anak. 19 Juli 2021. (Diakses pada 15 Oktober 2022 pukul 20.01. Diakses dari https://sman1rantauselatan.com/detail/pengaruh-kemajuan-teknologi-komunikasi-dan-informasi-terhadap-karakter-anak.

 

TikTok Merusak Akhlak Generasi Muda