Tentang

Universitas Islam Negeri Raden Mas Said (UIN RMS) Surakarta, yang dahulu bernama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta kemudian berubah alih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, adalah sebuah perguruan tinggi negeri Islam di lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. IAIN Surakarta naik status dan berganti nama menjadi UIN Raden Mas Said Surakarta berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2021 tanggal 11 Mei 2021. UIN Surakarta diberi nama Raden Mas Said yaitu nama asli dari Mangkunegara I, seorang Adipati Kasunanan Surakarta dan Pahlawan Nasional Indonesia.

Sambutan Rektor

Implementasi smart campus kini menjadi keniscayaan bagi semua perguruan tinggi. Sebagai Pendidikan tinggi keagamaam Islam, UIN Raden Mas Said Surakarta layak dan tepat menerapkan smart campus. Apalagi setelah transformasi menjadi UIN dengan dukungan ekosistem kaum intelektualnya, sangat tepat dan layak. Smart campus yang mempersyaratkan integrasi sistem manajemen dapat menguatkan misi  implementasi keilmuan keislaman berbasis moderasi Islam. Kepahlawanan dan legacy Raden Mas Said dapat dijadikan sebagai penciri arah pengembangan universitas. Para pemimpin UIN harus menetapkan idealita yang terarah, mau dibawa kemana UIN Raden Mas Said ini agar dapat berkontribusi optimal kepada bangsa, menjadikan transformasi sebagai momentum untuk semakin menguatkan dedikasi kepada negara dan bangsa dengan integritas dan profesionalitas. Era transformasi digital harus diambil alih ke kampus, agar dapat menciptakan sistem manajemen yang dapat mendukung tridharma perguruan tinggi termasuk penjaminan mutunya.

Tata kelola universitas kekinian mau tidak mau harus menerapkan sistem informasi terintegrasi. Tantangan manajemen perguruan tinggi keagamaan Islam dihadapkan dengan tuntutan zaman milenial dapat dijawab dengan penerapan manajemen yang efentif dan efisien melalui pengembangan manajemen big data sebagai sumber data untuk keperluan akademik maupun pengembangan bisnis sebagai sumber dana Badan Layanan Umum. Problema belum optimalnya produktivitas dapat diatasi Smart campus melalui penyediaan infrastruktur yang modern untuk membangun ekosistem kampus sebagai pusat ilmu pengetahuan teknologi dan peradaban.