18 April 2022

"Sufi Healing: Integrasi Tasawuf dan Psikologi dalam penyembuhan Psikis dan Fisik"

*SINAR-* Buku ini secara garis besar menjelaskan tentang konsep tasawuf dan
bagaimana dinamika tasawuf dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini menarik
keterkaitan tasawuf dengan ilmu psikologi serta berusaha untuk
memperkenalkan tasawuf sebagai psikoterapi. Dalam buku ini memfokuskan pada
nilai nilai tasawuf sebagai media terapi untuk penyembuhan dan kesehatan.
Teknik penyembuhan ini mengacu pada spiritualitas dapat menjadi teknik
pengobatan segala jenis penyakit baik mental ataupun psikis. '

Buku setebal 202 halaman hasil karya dari Prof. Dr. KH. Syamsul Bakri, M.Ag
(Dosen Tasawuf) dan Ahmad Saifuddin (Dosen Psikologi) yang diterbitkan oleh
Rajawali Press, 2019, Depok, Cetakan Pertama dapat menjadi bahan bacaan
bagi cendekiawan maupun para mahasiswa yang ingin mengetahui konsep tasawuf
yang diimplementasikan dalam ilmu psikologi. Manfaat tasawuf dan psikologi
dalam penyembuhan penyakit psikis maupun fisik juga dapat dirasakan dengan
memadukan keduanya.

Tasawuf secara terminologis adalah perilaku orang-orang yang hidup dalam
kesederhanaan yang mengupayakan kesucian jiwa, menekan nafsu dan berjuang
di jalan Allah SWT dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Target
utama dari ajaran tasawuf adalah berusaha mencapai status penghambaan yang
mulia sehingga memperoleh kesadaran baru dalam kehadiran Tuhan. Dalam
pandangan tasawuf sebagai ilmu pengetahuan dapat dibagi menjadi empat yaitu
syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat. Syariat berarti jalan yang sudah
digariskan Tuhan untuk mencapai kehidupan pribadi yaitu berupa
undang-undang dan konstitusi agama. Tarekat adalah praktik dari tasawuf
yaitu jalan batin yang merupakan anak jalan dari jalan utama (syariat) yang
menjadi tempat berpijak seluruh muslim. Selanjutnya yaitu hakikat yang
berfokus kepada kebenaran sejati dari sholat. Hakikat ini berarti kita
dapat menikmati pelaksanaan sholat sebagai ibadah. Makrifat berarti
mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Makrifat merupakan pengenalan
hakikat ketuhanan.

Sufi healing sebagai psikoterapi kejiwaan berarti meningkatkan ketrampilan
seseorang dalam mengatasi gangguan dalam kehidupan sehari-hari yang mengacu
pada sifat sufistik. Lebih lanjut, sufi healing sebagai modalitas yaitu
ketika individu telah mencapai sifat-sifat sufistik maka hal tersebut dapat
menjadi modal bagi dirinya menghindarkan gangguan yang pernah ada.
Pendekatan sufi healing dapat dilakukan dengan banyak cara seperti zuhud
sebagai psikoterapi, kanaah sebagai psikoterapi, puasa sebagai psikoterapi,
sholat sebagai psikoterapi dan dzikir sebagai psikoterapi.

Tantangan implementasi dari praktik sufi healing di masyarakat adalah
kurangnya implementasi prinsip kedalaman masalah dalam psikoterapi. Dalam
praktik sufi healing juga perlu diterapkan standardisasi yang tepat.
Psikoterapis perlu membangun kualitas diri dan meningkatkan ketrampilan
seputar sufi healing. Psikoterapis juga diharapkan dapat mengkolaborasikan
pemahaman sufi dengan ilmu pengetahuan psikologi modern.* (Nughy/ Humas
Publikasi)*

Sumber: Safa