25 October 2022

Pendidikan yang Tertinggal di Daerah Terpencil

Oleh: Angela A Setiyowidi (Mahasiswi Sastra Inggris)

Pendidikan adalah suatu wadah untuk memanusiakan manusia. Dimana semua masyarakat di suatu negara berhak dan wajib untuk menempuh pendidikan tanpa terkecuali. Pendidikn sendiri sangat pentig bagi smua orang, karena pendidikan sendiri bertujuan untuk mencerdskan dan mengembangkangkan potensi diri. Namun, jika dilihat kembali, pendidikan yang diberikan oleh negara kitapun dibilang masi sangat jauh dari kata sempurna. Kita dapat menilai sendiri bagaimana rendahnya kualitas dan mutu pendidikan di negara kita. Banyaknya permasalahan yang timbul, seperti kurangnya sarana prasarana, kurikulum yang tidak menentu, kurangnya guru yang pofesional, minimnya sekolah di daerah terpencil, dan lain sebagainya.

Masyarakat yang seharusnya menikmati seluruh ilmu yang ada jadi terhambat karena adanya masalah msalah tersebut. Dengan itu, seharusnya pemerintah membuat pemberharuan pada sistem pendidikan yang ada. Mereka juga sharusnya memfasilitasi masyarakat di daerah terpencil dengan membangun sekolah-sekolah gratis atau semacamnya. Dapat kita lihat, di daerah perkotaan saja masi banyak anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan yang sesuai, apalagi dengan masyarakat yang tinggal di daerah terpncil. Jika adapun sekolah mereka terbuat dari gubuk rapuh yang hampir ambruk. Kalaupun ada bangunan yang terbuat dari batu bata pun, terkadang sudah tak layak pakai atau bahkan atapnya yang bocor disaat hujan membuat pembelajaran mereka terganggu. Lantas kemana perginya simpati dan hati nurani pemerentah sebagai manusia?. Tidakkah seharunya pemerintah memberikan dana bantuan pendidikan dan menyediakan pendidikan yang layak bagi mereka?.

Pendidikan yang digadang-gadang sebagai hal yang utama dan wajib di tempuh oleh seluruh masyrakat indonesia, justru hanya bisa dinikmati oleh sebagian masyarakatnya saja. Bagaimana tidak, saat ini banyak sekali kasus seorang anak putus sekolah karena faktor ekonomi. Seharusnya, ekonomi tidak menjadi alasan jika pemerintah tidak buta dan sadar akan hal itu. Jika pemerintah sadar seharusnya pemerintah memberikan fasilitas pendidikan bagi masyarakatnya yang kurang mampu. Disisi lain pendidikan di Indonesia sama sekali belum merata. Mayoritas penduduk Indonesia hanya lulusan SMP. Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN ), Hasto Wardoyo mengatakan kualitas pendidikan di Indonesia belum merata. Buktinya mayoritas penduduk indonesia atau sebesar 65 % nya hanya tamatan SMP.

Dapat kita lihat dalam hal ini kualitas pendidikan di indonesia masi jauh dari kata sempurna. Ditambah negara kita menempati peringkat ke-54 dari 78 negara yang masuk dalam pemeringkat pendidikan dunia. Lalu bagaimana dengan nasib anak bangsa kita jika masalah seperti ini tidak di tindak lanjuti?. Bahkan beberapa anak bangsa menempuh pendidikan diluar negeri dengan alasan mereka ingin mencari kualitas pendidikan yang lebih baik lagi. Dimana yag seharusnya pendidikan yang baik itu disediakan oleh negara kita sendiri. Baiknya jika mereka menempuh pendidikan diluar negeri lalu kembali dengan ilmu-ilmu baru yang mereka dapatkan agar bisa di terapkan dan berguna di negara kita. Tapi kenyataanya mereka disia-siakan di negaranya sendiri,sehingga membuat mereka kembali pergi keluar negeri untuk mendapatkan pengakuan dan tempat yang layak.

Saya pribadi akan mengambil contoh krisisnya mutu pendidikan di Indonesia. Tentang daerah yang masih tertinggal dalam hal pendididkan, yaitu di suatu tempat kecil di daerah Sulawesi Utara. Sebut saja Bolaang Mongondow Selatan. Kabupaten itu baru saja mekar dari kabupaten Bolaang Mongondow. Sudah 14 tahun setelah pemekaranya, tetapi apa yang mereka dapat ?. Tingkat pendapatannya yang sedikit tak sebanding dengan harga jual di daerah tersebut. Kabupaten yang berada di pesisir pantai itu sebagian warganya bekerja sebagai nelayan. Jangan tanya berapa penghasilan yang mereka dapatkan. Banyak dari mereka yang akhirnya memutuskan untuk putus sekolah, dikarenakan faktor ekonomi dan faktor lingkungan. Guru-gurunya pun kebanyakan diambil dari luar daerah, seperti daerah gorontalo atau kotamobagu. Jangan ditanya bagaimana sikap mereka. Dapat diketahui bahwa sikap seseorang pun di bentuk oleh lingkungan sekolahnya. Banyak dari mereka yang membolos, atau kabur saat jam pelajaran berlangsung. Bahkan banyak juga dari mereka yang tidak naik kelas. Semua pengajar disanapun bekerja sangat keras.

Tak banyak dari masyarakat setempat yang menyelesaikan sampai ke jenjang sarjana. Mungkin hanya orang-orang dengan ekonomi tinggi yang dapat sekolah sampai jenjang sarjana. Sisanya, hanya tamatan SMP atau SMA. Bahkan beberapa dari mereka ada yang tidak mengetahui suatu kata bahasa Indonesia. Mukena contohnya, mereka tidak tau apa itu mukena. Bagaimana bisa mereka tidak mengetahui bahasa negaranya sendiri?. Bisa kita lihat dari sini bagaimana mutu pendidikan di Indonesia. Ini hanya contoh kecil saja,mungkin di daerah yang kecil lainnya, seperti Papua, Nusa Tenggara Barat, dan daerah kecil lainnya. Kurangnya tenaga pendidik dan fasilitas juga memperngaruhi pembelajaran anak. Tak jarang juga para guru yang merasa tak betah jika di tempatkan di suatu tempat yang terpencil. Dan fakta yang ada dilapangan adalah gaji mereka yang tak seberapa dan buruknya fasilitas yang tersedia membuat mereka merasa tak nyaman dan akhirnya mengajukan perpindahan ke kota yang lebih besar.

Maka dari itu seharusnya Indonesia menambahkan fasilitas bagi semua sekolah, terutama di daerah terpencil. Pemerintah juga bisa melakukan sosialisasi ke daerah tersebut. Kita sebagai bangsa negara yang baik juga bisa berkontribusi untuk membantu masyarakat di daerah terpencil untuk mendapatkan pendidikan. Dengan mengikuti kegiatan volunter contohnya. Walaupun hanya dilakukan beberapa pekan, tapi diarasa bisa membuat masyarakat di sekitar bahagia dan merasa ada yang peduli. Serta menyebarluaskan ilmu adalah suatu hal yang baik.

Buruknya kualitas pendidikan di Insonesia di dasari oleh banyak hal. Salah satunya adalah tertinggalnya pendidikan di tempat terpencil. Maka dari itu pemerintah seharunya memberikan fasilitas-fasilitas yang lebih baik lagi dan menambah seorang pendidik di daerah tersebut. Pemerintah juga bisa melakukan sosialisasi ke daerah tersebut. Kita sebagai bangsa negara yang baik juga bisa berkontribusi untuk membantu masyarakat di daerah terpencil untuk mendapatkan pendidikan. Dengan mengikuti kegiatan volunter contohnya. Walaupun hanya dilakukan beberapa pekan, tapi diarasa bisa membuat masyarakat di sekitar bahagia dan merasa ada yang peduli. Serta menyebarluaskan ilmu adalah suatu hal yang baik.

Pemerintah seharusnya bisa lebih terbuka kembali mengenai pendidikan di indonesia. Melihat mutu pendidikan yang rendah dan kurang baik pemerintah bisa melakukan penyebaran guru secara rata, memberikan fasilitas yang memadai, dan melakukan sosialisasi secara berkala.

 

Daftar Pustaka :

Dinilhaq, Afi (2021, Februari 04). Kualitas pendidikan di Indonesia belum merata.  Warta ekonomi. Diakses pada 16 Oktober 2021 melalui https://wartaekonomi.co.id

Milagsita, Anindya (2022, Juni 29). 10 Negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik  di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?. Beautynesia. Diakses pada 17  Oktober 2021 melaui https://www.beautynesia.id

 

Pendidikan yang Tertinggal di Daerah Terpencil