13 November 2022

Nyawa Lebih Berharga dari Sepak Bola

Oleh: Wanda Sandy Pradana (Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab)

Sepak Bola salah satu olahraga yang diminati banyak orang dari kalangan anak-anak sampai dewasa, dari zaman demi zaman semakin banyak orang yang suka dengan sepak bola. Masyarakat Indonesia baru-baru ini dipertontonkan tragedi yang sangat tragis yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang 1 Oktober 2022 kericuhan para supporter Arema dengan para aparat kepolisian hingga memakan ratusan korban jiwa.

Presiden Arema FC, Gilang Widya Pratama juga ikut berpendapat atas tragedi tersebut sekaligus mengucapkan permintaan maaf khususnya untuk supporter Arema FC (Fajarlie, 2022). Kejadian tersebut berawal dari pertandingan dua tim rivalitas yaitu Arema FC sebagai tuan rumah melawan Persebaya FC bisa disebut juga Derby Jawa Timur, menurut sejarah sepak bola Indonesia Persebaya FC tidak pernah menang sekalipun melawan Arema FC selama 23 tahun saat bertanding di Stadion Kanjuruhan Malang, akhir dari pertandingan tersebut Persebaya FC berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-2. Sebagaimana rivalitas kedua tim tersebut menyebabkan kerisuhan dari supporter Arema FC sehingga seusai pertandingan para supporter Arema FC masuk ke lapangan yang mengakibatkan aparat kepolisian harus turun ke lapangan untuk mengontrol situasi usai pertandingan, tetapi situasi di lapangan sangat ramai sehingga aparat kepolisian menindak dengan kekerasan dan juga gas air mata yang di tembakkan ke lapangan dan juga ke tribun supporter sehingga banyak orang yang susah bernafas dan mereka juga saling dorong-dorongan, mereka ingin lari keluar stadion tetapi semua pintu stadion dikunci oleh petugas, tragedi tersebut seperti pembunuhan masal banyak korban jiwa tergelentang disana.

Tragedi Kanjuruhan menjadi perbincangan tidak hanya di Indonesia tetapi juga negeri tetangga memperbincangkan tragedi tersebut. Banyak juga supporter-supporter yang memanjatkan doa untuk para korban pada tragedi tersebut, tidak hanya dari supporter Arema, para supporter tim lain juga ikut memanjatkan doa bersama untuk para korban. Banyak penjelasan yang datang tentang bagaimana awal mula tragedi tersebut. Menurut  salah satu supporter Arema memaparkan bahwa kejadian tersebut berawal hanya karena kekecewaan supporter Arema karena kekalahan dalam pertandingan melawan rival nya Persebaya FC, berawal dari satu orang supporter arema masuk ke lapangan ingin memeluk pemain Arema dan menyampaikan kekecewaannya, kejadian itu mengakibatkan para supporter Arema FC yang lain ikut turun ke lapangan, mereka mengira akan ada kerusuhan yang terjadi. Polisi pun langsung bertindak dengan kekerasan dan juga menembakkan gas air mata ke lapangan dan ke dalam tribun yang di dalamnya ada banyak ibu dan anak tidak bersalah.

Tragedi Kanjuruhan juga dilatar belakangi oleh beberapa pihak penyelenggara pertandingan tersebut. Menurut berbagai sumber yang ada sebelum terjadinya tragedi tersebut, pertandingan Arema vs Persebaya akan diselenggarakan pada sore hari untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tetapi dari pihak penyelenggara tidak setuju karena pertandingan tersebut akan sangat ramai jika diselenggarakan pada malam hari dan akan banyak menghasilkan keuntungan, tepat pada hari sabtu malam pertandingan itu mulai dan hal yang ditakutkanpun terjadi. Produksi tiket yang tidak sesuai dengan kapasitas stadion pun juga menjadi latar belakang terjadinya tragedi Kanjuruhan ini. Stadion yang hanya berkapasitas 38 ribu orang, Panpel (Panitia Pelaksana) menjual tiket sebanyak 42 ribu lembar sehingga menyebabkan penonton berdesak-desakan. (Pratama, 2022) Tidak sedikit keluarga yang berduka atas tragedi ini, banyak diantara mereka kehilangan orang yang mereka sayangi.

Data korban sementara yang dicantumkan terdapat 678 orang, 131 orang meninggal dunia dan 547 orang terluka (Dirgantara, 2022). Sepak bola Indonesia dikabarkan juga akan terkena sanksi oleh FIFA (Federation International de Football Association). Presiden Joko Widodo menjalin komunikasi dengan FIFA Pada Senin, 3 Oktober 2022 agar Indonesia bebas dari sanksi. Presiden Joko Widodo juga meminta PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) untuk menghentikan sementara kompetisi sepak bola sampai evaluasi dan perbaikan prosedur dilakukan. Kabar buruk menimpa supporter dari Arema FC, Arema FC dilarang menjadi tuan rumah di sepanjang sisa musim Liga 1. Hal itu disampaikan oleh Ketum PSSI yang dilansir dari situs resmi PSSI (Pribadi, 2022).

Tragedi ini juga menjadi pelajaran buat kita, kita bisa tahu pentingnya kehati-hatian dimanapun kita berada, dan kita juga tahu bagaimana cara menyikapi sesuatu dengan hati-hati, dan berfikir panjang sebelum bertindak karena segala sesuatu tidak semua bisa dibayar dengan uang. Tragedi ini juga membawa banyak dampak negatif untuk Indonesia. PSSI harus lebih meningkatkan prosedur-prosedur keamanaan agar kejadian yang seperti ini tidak terulang kembali, tidak hanya berpusat ke PSSI, masyarakat Indonesia juga harus lebih menjaga kedamaian dan persatuan satu sama lain agar tercipta hal-hal yang positif dan tentunya tidak merugikan satu sama lain.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Dirgantara, A. (2022, 10 7). Polri Update Total Korban Tragedi Kanjuruhan Jadi 678 Orang. Retrieved from nasional.kompas: https://nasional.kompas.com/read/2022/10/07/18592321/polri-update-total-korban-tragedi-kanjuruhan-jadi-678-orang

Fajarlie, N. I. (2022, Oktober 3). Presiden Arema FC Minta Maaf, Sebut akan Tandatangani Nota Kesepakatan Perdamaian Bersama. Retrieved from kompas.tv: https://www.kompas.tv/article/334199/presiden-arema-fc-minta-maaf-sebut-akan-tandatangani-nota-kesepakatan-perdamaian-bersama

Pratama, W. (2022, Oktober 12). Ketua Panpel Arema Sebut Penjualan 42 Ribu Tiket Sepengetahuan Kapolres Malang . Retrieved from suarasurabaya: https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2022/ketua-panpel-arema-sebut-penjualan-42-ribu-tiket-sepengetahuan-kapolres-malang/

Pribadi, A. A. (2022, Oktober 5). Presiden Joko Widodo telepon Presiden FIFA bahas Tragedi Kanjuruhan. Retrieved from sultra.antara.news: https://sultra.antaranews.com/berita/429989/presiden-joko-widodo-telepon-presiden-fifa-bahas-tragedi-kanjuruhan

Siswanto. (2022, Oktober 4). Dunia Hari Ini: Nyawa Lebih Berharga dari Sepak Bola. Retrieved from suara: https://www.suara.com/bola/2022/10/04/161316/dunia-hari-ini-nyawa-lebih-berharga-dari-sepak-bola

 

 

Nyawa Lebih Berharga dari Sepak Bola