Niti Laku Raden Mas Said, Rektor: Menjadi Ruh dan Semangat Civitas Akademika untuk Terus Berkarya

SINAR- Dalam rangka semarak Dies Natalis ke-30 UIN Raden Mas Said Surakarta, jajaran pimpinan mulai dari Rektor, para Wakil Rektor, para Dekan, Kepala UPT dan Lembaga melakukan niti laku ke Pura Mangkunegaran.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (1/9) ini, merupakan kali pertama dilakukan oleh jajaran pimpinan UIN RM. Said secara resmi sejak alih status IAIN menjadi UIN. Rombongan diterima oleh Supriyanto salah satu perwakilan dari Pura Mangkunegaran, dilanjutkan dengan niti laku menyusuri Pura untuk meneledani perjuangan Raden Mas Said melalui peninggalan-peninggalannya yang masih tersimpan apik didalam Pura.

Rektor UIN RM. Said Surakarta Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd., menyampaikan bahwa salah satu alasan nama Raden Mas Said dipilih menjadi nama kampus yang berlokasi di Pucangan Kartasura Sukoharjo ini adalah untuk meneladani perjuangan beliau yang menggabungkan nilai-nilai Islam dan budaya. “Ini harus menjadi ruh dan semangat seluruh civitas akademika kampus untuk terus berkarya”, pesannya.

Senada dengan Rektor, Dikatakan Supriyanto, ajaran tridharma yang diwariskan oleh Raden Mas Said ini masih sangat relevan untuk diteliti dan diperdalam sampai saat ini, yaitu mulat sarira hangrasawani, rumangsa melu handarbeni, dan melu hangrungkebi.

Mulat sarira hangrasawani dapat diartikan sebagai memahami diri sendiri dengan cara introspeksi diri agar mampu mengatasi berbagai hambatan. Kemudian rumangsa melu handarbeni artinya merasa ikut memiliki, wajib ikut mempertahankan, serta mawas diri dan berani bertanggungjawab. Terakhir melu hangrungkebi yaitu wajib turut membela, menjaga dan mempertahankan dari sinilah cikal bakal lahirnya nasionalisme, imbuhnya.

Terakhir kami ucapkan terimakasih dan rasa terhomat dan termuliakan nama Raden Mas Said menjadi salah satu nama Perguruan Tinggi Negeri Islam di Surakarta, semoga UIN dapat mengembangkan dan meneladani perjuangan-perjuangannya, pungkasnya.