05 August 2022

Mengukuhkan Toleransi dalam Lingkup Akademis

Oleh: Ridwan Mahendra alumnus Tadris Bahasa Indonesia UIN Raden Mas Said Surakarta (finalis Kompetisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Tingkat Internasional 2016).

Masyarakat Indonesia baru-baru ini dipertontonkan perbedaan pendapat dalam berbagai hal. Perbedaan pendapat muncul bukan tanpa sebab. Perbedaan muncul karena adanya sebuah perbedaan pandangan antara makhluk sosial satu dengan yang lainnya.

Eko Digdoyo (2018: 42) memaparkan bahwa toleransi adalah setiap suku, agama, ras, adat-istiadat, budaya, dan golongan dapat hidup berdampingan serta memiliki ruang negosiasi yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Merujuk pada hal tersebut bahwa perbedaan pendapat sudah ada sejak dahulu kala. Perbedaan pandangan tentu akan membuat masyarakat lebih menyatu dalam hal berkomunikasi.

Komunikasi merupakan hal yang tidak bisa lepas dari lingkup akademis. Lingkup akademis tentu memerlukan sebuah komunikasi untuk tercapainya proses pembelajaran yang aktif, efektif, dan menyenangkan.

Toleransi dalam lingkup akademis tentu tidak lepas dari peran warga kampus itu sendiri. Toleransi tentu diterapkan dari hal sekecil mungkin. Toleransi di lingkungan kampus tentu tak lepas dari menghargai dan menghormati sebuah perbedaan suku, agama, ras, bahasa, dan budaya.

Pandangan

Toleransi dalam perspektif akademis tentu saling menghargai antar semua warga kampus. Menghargai sebuah pandangan tentu harus mengedepankan aspek toleransi yang tinggi. Toleransi hendaknya dimulai dari hal sekecil mungkin. Apabila ada sebuah masalah dalam hal perbedaan pandangan mengenai suatu hal, maka semua kalangan akademis harus berdiskusi untuk memecahkan suatu permasalahan.

Merujuk dalam hal toleransi jika di dalam kelas terdapat suatu permasalahan maka peran pendidik sangat diperlukan. Sebagai pendidik apabila ada mahasiswa yang kurang dalam hal pandangan, harus diperhatikan lebih tanpa adanya intervensi dalam hal menasihati.

Sudah selayaknya sebagai generasi penerus perjuangan bangsa ini, lingkup akademis harus mengedepankan aspek toleransi dalam berbagai hal. Munculnya perbedaan pandangan yang semakin hari semakin banyak merupakan hal yang wajar, namun apabila tidak terkontrol akan muncul sebuah kegaduhan.

Kegaduhan dan Komunikasi

Munculnya sebuah kegaduhan yang sedang terjadi di negeri tercinta ini tentu tidak lepas dari sebuah ego yang tinggi dalam setiap kalangan. Apabila sebuah kalangan tidak ada yang mengalah dalam sebuah perbedaan, tentu permasalahan tersebut tidak akan terpecahkan.

Sebaliknya, apabila perbedaan dalam sebuah pandangan tersebut diselesaikan dengan musyawarah akan menghasilkan sebuah hasil yang positif untuk menyatukan sebuah perbedaan dan menghasilkan sebuah komunikasi yang baik.

Komunikasi yang baik tentu harus mengedepankan aspek saling menghargai. Menghargai dapat dilakukan di mana saja tanpa adanya sebuah batasan waktu. Menghargai suatu perbedaan tentu sebuah hal yang sangat terpuji bagi sebuah makhluk sosial.

Keterkaitan

Sudah selayaknya sebagai makhluk sosial yang saling melengkapi sebuah perbedaan merupakan hal yang sudah biasa. Perbedaan ada karena setiap makhluk sosial satu berbeda dengan makhluk sosial yang lainnya.

Pada dasarnya apabila kita sudah saling berkaitan, maka kehidupan akan terasa nyaman tanpa adanya sikap saling salah-menyalahkan antara manusia satu dengan yang lainnya. Bukankah perbedaan merupakan hal untuk saling melengkapi?

Lingkup akademis yang merupakan suksesnya generasi di kehidupan yang akan datang dalam bangsa ini sudah selayaknya mengedepankan sebuah perbedaan. Sebuah perbedaan tentu akan lebih indah apabila tanpa adanya suatu kekerasan di dalamnya.

Munculnya perbedaan yang sedang dipertontonkan di negeri tercinta ini, merupakan sebuah PR bagi lingkup akademis dalam menanggapi sebuah persoalan khususnya dalam hal perbedaan pendapat.

Toleransi yang kental merupakan hal yang harus dikedepankan di kehidupan pemuda lingkup akademis. Apabila pola pikir yang sudah didapatkan di bangku sekolah, maka seorang generasi muda tentu akan lebih menghargai sebuah perbedaan ketika terjun di lingkup masyarakat.

Mari lingkup akademis lebih menggalakkan sebuah sikap toleransi untuk menciptakan kehidupan yang harmonis antar warga sekolah. Ketika sikap harmonis tersebut sudah tertanam di dalam diri siswa, tentu ketika kelak terjun di masyarakat akan lebih mudah dalam menghargai sebuah perbedaan yang terjadi. Bukankah perbedaan suatu pandangan merupakan hal yang indah di negeri ini? Semoga.

Mengukuhkan Toleransi dalam Lingkup Akademis