01 March 2022

Mahasiswa Prestatif, Just Be Yourself

Nama Panji Putra Ariyanto tentunya sudah tidak asing lagi di kalangan
mahasiwa UIN Raden Mas Said. Mahasiswa asal Karanganyar, Jawa Tengah ini
beberapa kali mengharumkan nama kampus dalam berbagai gelaran di tingkat
regional, nasional, maupun internasional. Beberapa perhargaan berhasil
diraihnya, antara lain terpilih sebagai *campus director **Hult Prize
Foundation dan* Juara III sekaligus gelar Mister Youth World dalam ajang
Pemilihan Putera Puteri Pendidikan Jateng-DIY. Baru-baru ini Panji terpilih
sebagai salah satu delegasi Indonesia dalam konferensi kepemudaan bertajuk
Turkey International Movement 2022. Bertempat di Istanbul, Turkey Panji
berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para peserta dari berbagai
negara dan berdiskusi dalam forum-forum yang berlangsung pada 17 Januari-5
Februari 2022 tersebut.

Sederet prestasi yang diraih oleh mahasiswa jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islami ini tentunya bukan sesuatu yang instan. Panji mengaku
sudah mulai tertarik mengikuti lomba-lomba dan kegiatan kepemudaan sejak
dirinya duduk di bangku sekolah menengah. Tidak hanya sering mendapat
keberhasilan, Panji juga terbiasa bersahabat dengan kegagalan. Dirinya
selalu belajar dari keberhasilan maupun kegagalan untuk menjadi orang yang
lebih baik.

Keputusan untuk berkuliah di UIN Raden Mas Said diakuinya merupakan salah
satu keputusan terbaik dalam hidupnya. Sebelum mantap mengikuti seleksi
jalur SPAN-PTKIN, dirinya gagal dalam beberapa seleksi beasiswa, salah
satunya karena kemampuan bahasa Inggrisnya yang masih kurang. Sejak saat
itu, Panji semakin termotivasi untuk mengembangkan kemampuan bahasa Inggris.

“Kampus UIN ini komplit. Ada mata kuliah keagaan dan mata kuliah umum
sesuai jurusan kita. Selain itu, lokasinya strategis dan pengajarnya bagus.
Kalau ada kampus bagus di daerah kita sendiri, kenapa harus jauh-jauh,”
jawabnya ketika ditanya alasannya mantap memilih mendaftar di UIN Raden Mas
Said.

*Adaptasi dengan Lingkungan PTKIN*

Sebagai mahasiswa yang berasal dari latar belakang SMK, Panji mengaku
mengalami kesulitan ketika pertama kali menjadi mahasiswa UIN Raden Mas
Said. Sekolah menengah yang ditempuhnya tidak memberikan bekal bahasa Arab
dan disiplin ilmu keislaman sebagaimana sekolah keagamaan. Ini menjadi
tantangan pertama yang harus ditaklukkannya kala itu.

“Waktu itu saya merasa ketinggalan dalam mata kuliah keagamaan dan bahasa
Arab. Tapi, saya harus segera bisa mengejar. Saya membeli buku-buku dan
*download* jurnal agar bisa cepat belajar. Uang beasiswa juga saya pakai
untuk membeli buku,” ungkapnya.

Tantangan ini tentunya banyak dirasakan oleh para mahasiswa yang tidak
berasal dari sekolah keagamaan. Itu adalah hal yang wajar, menurutnya,
namun jangan sampai menjadikannya alasan untuk tidak berusaha mengejar.
“Justru harus segera cepat beradaptasi agar tidak tertinggal,” tegasnya.

Selain berusaha mengejar ketertinggalan dengan banyak membaca dan berlatih,
Panji juga merasa bersyukur ada di lingkungan kampus yang bersahabat dan
suportif. Wawasannya tentang berbagai isu keislaman, budaya, dan kepemudaan
menjadi semakin terbuka dan menjadikannya bersemangat menuliskan ide-idenya
dalam tulisan-tulisan ilmiah maupun populer. Tulisannya dapat ditemukan
dalam jurnal ilmiah maupun media *online*. Tidak hanya mengembangkan
kemapuan akademisnya melalui kegiatan perkuliahan, Panji juga aktif dalam
kegiatan kemahasiswaan di lingkungan kampus.

*Mengembangkan Diri di Kampus UIN Raden Mas Said*

Mahasiswa yang menjabat sebagai Ketua Umum Formasi (Forum Mahasiswa
Bidikmisi dan KIP Kuliah) UIN Raden Mas Said ini sangat bersyukur bisa
mendapat banyak kesempatan untuk mengembangkan diri di kampus, salah
satunya melalui berbagai kegiatan Bidikmisi. Setidaknya ada tiga kegiatan
bagi mahasiswa Bidikmisi yang sangat berkontribusi baginya, yakni kursus
intensif bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare selama satu bulan,
pembinaan karakter dan bela negara, serta pendampingan penulisan karya
ilmiah dan populer. Berbagai kegiatan pemgembangan diri tersebut diadakan
secara rutin oleh UIN Raden Mas Said bagi mahasiswa Bidikmisi dan KIP
Kuliah.

“Tiga kegiatan itu yang sangat saya rasakan pengaruhnya. Saya jadi lebih
lancar berbahasa Inggris dan lebih percaya diri. Selain itu, pendampingan
penulisan artikel ilmiah juga sangat bagus. Kami dibimbing dari awal hingga
bisa publikasi,” tuturnya.

Selain itu, tambah Panji, ia juga bersyukur berkesempatan menjadi ketua
umum Formasi 2021. Hal itu memberinya banyak kesempatan untuk menjadi
delegasi kampus dalam berbagai kegiatan. Pengalaman menjadi ketua umum ini
tidak lantas menjadikan Panji merasa *jemawa*. Ia menjadikan jabatan
tersebut sebagai amanah untuk menjadi ‘pelayan’ bagi para anggota forum.
Salah satunya dengan memastikan seluruh anggota forum mengikuti dan
mendapatkan kegiatan pembinaan dan pengembangan diri yang amat penting bagi
mereka.

Lebih lanjut, kegiatan UKM juga sangat berkontribusi dalam mengembangkan
minat, bakat, serta kemampuan organisasinya. Di UIN Raden Mas Said, dirinya
aktif di UKM Lembaga Penelitian Mahasiswa Dinamika dan JQH (Jam’iyyah
Al-Qurra wa Al-Huffadz) Al Wustho. Melalui UKM LPM Dinamika inilah Panji
semakin mengasah kemapuannya dalam bidang keilmiahan, penelitian, dan
kepenulisan. LPM Dinamika juga mengasah kreativitas dan kekritisan
mahasiswa dalam mengolah dan menanggapi suatu isu secara ilmiah. Sementara
itu, JQH Al Wustho banyak membuka wawasannya tentang kajin keIslaman,
kebudayaan, dan kesenian Islam. Kombinasi yang *apik *dalam bidang
keislaman dan keilmihaan tersebut terbukti berhasil mengantarkan Panji
lolos seleksi Turkey International Movement 2022, dimana salah satu paper
yang dibuatkan menyoal tentang moderasi beragama.

Selain itu, Ia juga tertarik dengan kegiatan seminar atau konferensi
internasional. Ia mengaku senang mengikuti kegiatan internasional karena
banyaknya manfaat yang didapatkan. “Dengan ikut kegiatan internasional kita
bisa lebih terbuka wawasannya dan tidak *mandeg* dalam satu hal saja. Saya
suka bertemu dengan banyak orang dari latar belakang yang berbeda, tahu
berbagai perspektif, dan tentunya meningkatkan kemampuan bahasa Inggris
saya,” ujarnya.

Bahasa Inggris kerap menjadi kendala mahasiswa untuk mengikuti
kegiatan-kegiatan internasional. Oleh karenya, Panji memotivasi seluruh
mahasiswa untuk meningkatkan kemapuan bahasa Inggris, apapun jurusan yang
diambil. Hal itu karena kemampuan bahasa akan selalu diperlukan dalam
bidang apapun.

*Sempat Insecure*

Berasal dari PTKIN awalnya sempat membuat Panji merasa minder ketika berada
dalam kegiatan yang melibatkan perwakilan mahasiswa-mahasiswa dari kampus
bergengsi di Indonesia, seperti UGM, Undip, UNS, maupun UI. Melihat sepak
terjang dan pengalaman para mahasiswa dari kampus-kampus tersebut
membuatnya sedikit khawatir. Salah satunya ketika dirinya mengikuti seleksi
Turkey International Movement 2022 dimana dia bersaing dengan mahasiswa
dari berbagai kampus di Indonesia. Beruntung Panji segara bangkit
menumbuhkan kepercayaan dirinya.

“Kuncinya adalah menjadi diri sendiri. Kita tidak perlu menjadi orang lain
dan juga tidak perlu minder dengan orang-orang yang lebih keren. Hanya
perlu menjadi Panji dan mengotimalkan ide-ide serta potensi yang kita
punya,” tegasnya.

Tekadnya membuahkan hasil. Tidak hanya terpilih menjadi salah satu delegasi
Indonesia, Panji juga dinobatkan sebagai delegasi terbaik dalam ajang
tersebut. “Tidak perlu merasa insecure karena berasal dari PTKIN. Justru
kalau kita merasa tertinggal, hal itu harus menjadi motivasi untuk membawa
nama baik kampus UIN Raden Mas Said,” ungkapnya.

Panji berpendapat bahwa mahasiswa adalah elemen yang tidak terpisahkan dari
kemajuan suatu kampus. Di Solo ada dua kampus besar yakni UNS dan UMS.
Namun, UIN Raden Mas Said mempunyai ciri khas tersendiri, baik dari
karakter keilmuan, karakter mahasiswanya, maupun keunikan sejarah
kebudayaannya. Keunikan-keunikan tersebut yang dipadukan kreativitas
mahasiswa hendaknya bisa menjadi modal untuk bisa sejajar atau lebih tinggi
dari kampus-kampus yang lain. “Bila ingin kampus kita maju, tentunya kita
sebagai mahasiswa juga harus berkontribusi,” tegasnya.

Oleh karena itu, dirinya mengajak para mahasiswa untuk aktif mengembangkan
diri dan menghasilkan karya-karya yang bisa membantu kemajuan kampus UIN
Raden Mas Said tercinta.