19 December 2022

Lunturnya Cahaya Kehidupan Masa Kini

Oleh: Vira Hilma Fadhila (Mahasiswi prodi Pendidikan Bahasa Arab)

Tak banyak yang tau bahwa segala bentuk permasalahan dan solusi dalam kehidupan sudah tertulis rapi didalam kitab pedoman sampai akhir zaman. Mereka hamba-hambaNya mengira bahwa kebahagiaan hanya bisa didapat dengan kesuksesan karir, gelar sarjana maupun dengan prestasi yang membanggakan. Padahal semua itu tidak menjamin kesenangan serta ketenangan bagi hidup manusia. Dan hal ini terbantahkan dengan berbagai macam kejadian, mulai dari kesenangan yang mendatangkan kematian maupun kekayaan yang menimbulkan kekerasan.

Padahal sebagai manusia yang sadar akan kekurangan seharusnya hal yang lebih kita utamakan dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta serta mengamalkan isi atau kandungan dari kitab yang menjadi cahaya bagi kehidupan. Seperti yang kita ketahui tentang akhlak Rasulullah yaitu “Perilaku Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari seperti segala yang terkandung dalam Al-quran”. Begitulah jawaban ibunda Aisyah ketika ditanya tentang akhlak beliau. Maka dari itu perlu kita pelajari bahwa kitab yang mulia ini diturunkan oleh malaikat yang terpilih kepada manusia paling mulia dan ditulis dengan bahasa yang sangat mudah dipahami. Namun tetap saja yang sedang terjadi dizaman kini, sangat jarang sekali yang menjadikan kitab Alquran sebagai sumber penyelesaian masalah serta penerang bagi kehidupan yang penuh dengan cobaan ini. Lalu, “ Siapa lagi yang mau membaca dan mempelajarinya ? .” Bukankah semua alur cerita kehidupan didunia sangatlah rumit sampai membutuhkan penerang sebagai pedoman untuk terus kita berjalan menuju ridhonya ?.

Jika umat yang beliau banggakan sebelum datang malaikat maut mencabut rohnya, sekarang sudah tidak terlalu peduli dengan mukjizat yang beliau terima. Bahkan terkadang mulai terbiasa melupakan, melalaikan hingga menjadikannya sebagai pejangan dan hiasan di rak-rak kaca mewahnya. Terselip diantara susunan buku bacaan hingga karangan fiksi yang indah dengan cerita khayalannya. Rasanya sangatlah tak adil jika kitab suci ini hanya dibutuhkan sebagai penghilang rasa gundah, gelisah dan resah yang sering dirasakan didalam hatinya, begitupun dengan posisi bersujud yang hanya sebagai solusi terakhir ketika ada masalah dengan makhluknya. Akhirnya Alquran pun hanya sebagai hiasan yang berdebu can usang didalam kehidupan manusia. Lembar demi lembar tertulislah huruf yang tersusun menjadi kata dan terkumpul menjadi suatu ayat yang penuh dengan makna dan pelajaran. Tetapi semua keindahan nya tak dapat mengalahkan berita ataupun sinema yang selalu muncul dalam genggaman tangan dan media sosial. Seakan-akan seluruh perhatian terpusat dan tertuju pada kehidupannya yang kedua yaitu dunia maya.

Banyaknya dalil yang mengingatkan kita untuk membiasakan dengan Alquran ini tidak mendapatkan respon yang baik, walaupun itu sering didapatkan dari para pengajar maupun teman sebayanya. Tetapi sebagaimana didalam hadits yang telah dijelaskan oleh Salman Harun didalam kitabnya bahwasanya : “ Alquran adalah firman Allah, surat cinta dari Sang Pencipta. Pelajarilah darinya (kandungan/isi) semampu kamu. Sungguh ia adalah tali Allah sebagai cahaya yang memiliki sinar yang terang dan benderang (dalam kehidupan) serta obat yang sangatlah mujarab. Penjagaan bagi yang berpegang teguh padanya dan juga keselamatan bagi yang mengikutinya ”. (H.R Muslim)

Artinya bahwa Alquran sebagai tuntunan bagi umat muslim yang terkandung didalamnya berbagai macam petunjuk, pelajaran, kisah maupun obat bagi penyakit batin maupun fisik. Dan jika kita melakukan apa yang terkandung didalamnya pastilah semakin mudah kita untuk menuju impian terbesar kita yaitu masuk surgaNya. Dan dengannya pula kehidupan yang kita jalani dapat teratatur serta terarah bagaikan cahaya yang menerangi gelapnya keadaan. Namun banyak dari manusia, menganggap bahwa memelihara Alquran hanya sekedar membacanya jika sempat, padahal untuk mendapatkan kemuliaan dan cahaya berkah dari Alquran sendiri kita sebagai umat muslim khususnya lebih mempunyai ghirah ataupun semangat dalam membaca, memahami dan mengamalkan apa yang ada didalamnya. Karena kitab ini diturunkan bukan tidak mempunyai maksud atau tujuan, melainkan sebagai panutan dan pedoman dalam menjalani kehidupan. Dan didalamnya pun telah Allah siapakan perintah dan juga larangan yang harus ditaati dan dilaksanakan supaya hidup kita teratur serta terjaga sampai akhir hayat kelak. Tetapi semua itu tergantung bagaimana cara kita menerapkannya. Apakah mau melakukan semua aturanNya atau tidak ?

Ditengah banyaknya tanda-tanda kerusakan dunia, masalah-masalah datang silih berganti tanpa henti. Apabila kita patuh dan ikut dengan aturan yang sudah Allah tentukan dikitab Alquran, setiap masalah pun akan terpecahkan dan mendapatkan jalan keluar. Oleh karena itu diera zaman yang semuanya serba online dan juga semua tugas dapat terselesaikan dalam beberapa menit, kita tidak boleh hanya fokus dengan handphone serta melupakan kitab yang mulia ini. Apabila kitabnya saja disebut dengan kitab yang mulia maka pastinya orang yang membaca, menghafal, mempelajari ataupun mengamalkannya pun akan tertular dengan segala macam kebaikannya. Hidupnya akan penuh dengan cahaya ketaatan dalam melakukan amalan yang diridhoi, mudah dalam melihat sesuatu yang benar maupun salah, sebagai teman dan cahaya dialam kubur maupun cahaya dalam dirinya sendiri (hati, ucapan, sifat, maupun perbuatan).

Walaupun demikian, tidaklah mudah untuk kita para pencari ilmu atau orang tua kita para pekerja bagi keluarganya, dapat mengatur waktu dengan baik. Sehingga mudah untuk mengutamakan Alquran daripada dengan game kesukaan. Karena untuk dapat meraih cahaya kemuliaan dikehidupan dunia maupun kehidupan akhirat itu tidak dengan usaha yang biasa melainkan dengan kegigihan dan juga perjuangan yang tak dapat diremehkan.

Lunturnya Cahaya Kehidupan Masa Kini