02 February 2023

Jadi Tuan Rumah Seminar Hari Persaudaraan Internasional, Rektor: Kampus Harus Jadi Agen Penciptaan Perdamaian Dunia

SINAR- Kamis (2/2) UIN Raden Mas Said Surakarta menjadi satu-satunya kampus Islam yang terpilih menjadi penyelenggara Seminar dalam rangka Hari Persaudaraan Internasional yang jatuh pada tangal 4 Februari. Bekerjasama dengan Majelis Hukama Muslimin Indonesia, seminar yang bertema Dokumen Abu Dhabi Untuk Persaudaraan Dunia dan Koeksistensi ini dihadiri oleh tokoh-tokoh lintas agama di Indonesia.   

Dalam rangka memperingati Hari Persaudaraan Internasional ini Majelis Hukama Indonesia melakukan serangkaian kegiatan, pertama seminar yang diselenggarakan oleh Universitas Atmajaya bekerjasama dengan KWI, kemudian diselenggarakan di Universitas Hindu Negeri Denpasar Bali dan kini di Gedung Graha Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta jelas Dr. H. Mukhlis Hanafi, M.A Direktur Eksekutif Majelis Hukama Muslimin Indonesia.

Terpilihnya UIN Raden Mas Said sendiri tak terlepas dari reputasi yang dmiliki oleh UIN Surakarta yang tentu saja tidak bisa kita abaikan, dan juga kota Solo sendiri dimata para pemimpin Abu Dhabi memiliki kenganan tersendiri, seperti yang kita tau beberapa waktu lalu pemimpin Uni Emirat Arab baru meresmikan Masjid Syeh Zayyed di Kota Solo, tambahnya.

Sementara itu Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd., menjelaskan bahwa kampus harus menjadi agen penciptaan perdamaian dunia dan Perdamaian dunia akan terwujud jika ada perdamaian antar agama. Umat manusia menghadapi masalah yang sama yakni ancaman amuba, krisis lingkungan dan perubahan iklim. Umat manusia hanya mungkin bisa hidup berkelanjutan jika kolaborasi antar agama menyajikan ajaran agamanya secara terbuka, berkolaborasi dan mementingkan keberlanjutan hidup bersama dalam koeksistensi damai antar agama, urainya.

Lebih lanjut Prof. Dr. H. Mudofir menyampaikan, karena itu tugas para elite agama menciptakan narasi yang damai yang menyajikan ajaran agama dengan cara mengutamakan khusnudzon bukan suudzon disitulah kita akan mampu menghadapi ancaman. Hidup bersama adalah sunatulloh yang harus diciptakan dan diusahakan.

Semua individu memiliki tugas yang sama yaitu mengedepankan kebersamaan dan kerjasama sehingga keberlanjutan hidup damai dan berdampingan dapat sejauh jauhnya dijalani. Kita patut menyuarakan bahwa konfik-konflik dunia harus diselesaikan secara damai dengan mengutamakan dan mengedepankan keselamatan umat manusia.Terimakasih atas kehadiran dalam kegiatan seminar ini, ini menjadi bukti komitmen kita untuk hidup berkelanjutan dengan penuh damai dengan menciptakan kekuatan positif dalam pikiran dan ajaran yang dapat membuat ruang tumbuh positif antar agama, pungkasnya. (Zat/Humas)

Jadi Tuan Rumah Seminar Hari Persaudaraan Internasional, Rektor: Kampus Harus Jadi Agen Penciptaan Perdamaian Dunia