24 February 2022

Dosen Muda UIN Raden Mas Said Ikuti Workshop Integrasi Keilmuan

*SINAR- *Merupakan sebuah keniscayaan bagi lembaga perguruan tinggi
keislaman yang berstatus universitas untuk turut menyelenggarakan program
studi umum, termasuk rumpun sains dan teknologi. Tak terkecuali UIN Raden
Mas Said Surakarta. Kemunculan program studi non-Keislaman terkadang
mengakibatkan adanya dikotomi rumpun studi Islam dan non-keIslaman. Hal ini
tentu kontraproduktif untuk kemajuan universitas. Kedua rumpun tersebut
memiliki peran yang sama pentingnya dan harus dikolaborasikan agar
menghasilkan karya-karya yang bermutu.

-
-
-
-

Hal inilah yang coba dijalankan di UIN Raden Mas Said. Salah satu
langkahnya adalah dengan menyelenggarakan workshop integrasi keilmuan bagi
dosen muda.

Workshop ini menghadirkan pembicara yang telah banyak berkiprah dalam
pergaulan dunia, yakni Dr.K.H.Abdul Wahid Maktub. Staf khusus Menteri
Ristek Dikti ini sebelumnya telah melanglang buana sebagai duta besar,
konjen, dan staf khusus serta penasehat beberapa menteri dan Presiden RI.

Dibuka langsung oleh Rektor UIN Raden Mas Said, kegiatan ini berlangsung
hikmat dan penuh semangat. Pembawaan Gus Wahid, begitu ia biasa disapa,
yang penuh semangat membuka wawasan terkait perubahan, tantangan, dan
kesempatan di era new normal. "Untuk bisa menggenggam dunia kita harus
memiliki *superiority* dalam ilmu," tegasnya. Beliau turut menyampaikan
bahwa kampus harus menjadi tempat yang menyemai budaya akademis dan cinta
belajar agar umat Islam bisa berdampak melalui ilmu pengetahuan.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd sangat
mengapresiasi kesempatan untuk dapat belajar langsung bersama Gus Wahid dan
mengajak seluruh peserta yang hadir untuk mengambil ilmu dan inspirasi
sebanyak-banyaknya. *(Atn/ Humas Publikasi)*