30 November 2022

Cerdas Dalam Penggunaan Gawai dan Seberapa Berdampaknya Bagi Gen-Z

Oleh: Sabrina Hananti Nur Aini (Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Arab)

Zaman sekarang ini, Sebagian orang tidak bisa disebut untuk tidak mempunyai gawai atau SmartPhone. Alat komunikasi satu ini menjadi salah satu barang yang penting, yang -bahkan- tidak boleh tertinggal di mana pun dan kapan pun. Karena pada saat ini, ada beberapa alat transportasi yang menggunakan gawai, salah satu contohnya adalah ojek online. Bahkan, ketika ingin memesan makanan pun bisa menggunakan SmartPhone. Jadi, gawai itu sendiri mempunyai pengaruh bagi kehidupan saat ini.

Berbicara mengenai gawai, kita harus cerdas dan bijak dalam penggunaannya. Karena, banyak di sekitar kita yang menggunakan secara semena-mena atau bisa dikatakan tidak mengerti aturan. tidak bisa membedakan baik dan buruk serta bermanfaat atau tidaknya untuk diri mereka sendiri, tidak sedikit dari mereka yang kerap kali meyalahgunakan gawai.

Semakin canggih Gadget, semakin canggih pula pemikiran Gen-Z saat ini. Apa itu Gen-Z? Gen-Z atau generasi Z disebut sebagai iGeneration atau generasi internet, mereka selalu terhubung dengan dunia maya dan dapat melakukan segala sesuatunya dengan menggunakan kecanggihan teknologi yang ada. Bahkan, sedari mereka kecil sudah dikenalkan dengan Gadget. Maka, secara otomatis pengenalan teknologi dan dunia maya sangat berpengaruh pada perkembangan kehidupan dan kepribadian mereka.  

Selain itu, kecerdasan Gen-Z dalam menggunakan Gadget atau teknologi lebih tinggi daripada generasi sebelumnya. Mengapa? Karena Gen-Z merupakan generasi peralihan, dan teknologi-teknologi semakin lebih berkembang. Gen-Z termasuk generasi yang Up to date terhadap isu-isu yang tersebar di media masa atau internet. Karakter Gen-Z yang mudah dikenali adalah mereka yang menyukai teknologi, fleksibel, lebih cerdas, dan toleran terhadap perbedaan budaya.

Seiring berkembangnya teknologi, hal ini juga dapat menjadi pemicu perilaku Gen-Z dalam kehidupan sehari-hari. Selain dampak positif, Gen-Z juga mempunyai karakter buruk akibat teknologi, seperti kecanduan gawai, mereka betah berlama-lama didepan SmartPhone hanya untuk melihat aktivitas di media sosial. Selain itu, generasi ini lebih bersifat individualis dan perilaku rasisme di kalangan ini dianggap sebagai hal yang wajar. Dan lebih parahnya lagi, akibat dari pertumbuhan media sosial ini dapat merusak mental maupun pikiran.

Mengenai kecerdasan dalam penggunaan gawai, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memanfaatkan gawai dengan baik. Contohnya adalah menjadikan gawai sebagai penunjang dalam pembelajaran, selain itu juga dapat memperluas jaringan pertemanan dengan mengakses jejaring sosial dan memanfaatkan gawai sebagai penghasil uang dengan melakukan kegiatan jual beli secara Online, dan masih banyak hal lain yang bisa dimanfaatkan dengan baik melalui gadget.

Contoh hal negatif yang dilakukan hampir sebagian besar oleh Gen-Z adalah seringnya men-Judge atau mengkritik seseorang di media masa tanpa melihat kebenarannya terlebih dahulu, dan hal ini lah yang memicu mengapa Gen-Z dibenci oleh beberapa kalangan termasuk dari generasi sebelumnya.

Disisi lain, orang tua mempunyai peran penting bagi Gen-Z. Yang mana pengaruh baik dan buruk tergantung bagaimana pengawasan orang tua terhadap anak, dan menjadi kunci utama agar anak tidak terjerumus kepada hal-hal yang ada di media sosial yang dinikmatinya saat ini. Tidak sedikit orang tua yang abai terhadap perilaku anak akibat dari pengaruh gawai, mereka seakan-akan menganggap itu sebagai hal yang biasa bagi anak muda, tapi nyatanya hal tersebut dapat merusak.

Nah, maka dari itu antara orang tua dan anak harus mempunyai sifat kooperatif atau kerja sama yang tinggi untuk mewujudkan generasi yang lebih baik dengan adanya teknologi. Dengan begitu, laju perkembangan teknologi bersama Gen-Z akan menjadi lebih seimbang. Karena hal ini sangat mempengaruhi pemikiran seseorang hingga di masa yang akan datang.

Gen-Z mempunyai Value atau nilai tersendiri akan kefasihannya terhadap penggunaan teknologi. Maka, sebagai generasi yang cerdas hendaknya memanfaatkan teknologi sebagaimana mestinya. Tidak melewatkan setiap peluang yang ada, dan mempunyai kredibilitas untuk membangun citra di setiap apa yang mereka bagian di media sosial.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Merdeka.com. (Rakha Fahreza Widyananda, 2020, Oktober 15) Pengertian Gen Z serta Karakteristiknya, Ketahui agar Tak Keliru. Retrieved from https://m.merdeka.com/jatim/pengertian-gen-z-serta-karakteristiknya-ketahui-agar-tak-keliru-kln.html
  2. Kemdikbudristek. (Diyan Nur Rakhmah, 2021, Februari 4) Gen Z Dominan, Apa Maknanya bagi Pendidikan Kita?. Retrieved from  https://pskp.kemdikbud.go.id/produk/artikel/detail/3133/gen-z-dominan-apa-maknanya-bagi-pendidikan-kita
  3. SMA Insan Cendekia. (Muhammad Syariful Banun. S.Si. 2022, Agustus 4) Kupas Kecerdasan Generasi Z. Retrieved from https://sma.insancendekiaska.org/2022/08/04/kupas-kecerdasan-generasi-z/
  4. Kompasiana. (Muhammad Wildan Nugraha. 2021, November 9) Pengaruh Buruk Media Sosial bagi Generasi Milenial dan Z. Retrieved from  https://www.kompasiana.com/muhammad34689/618a90bf2607db10521f4e82/pengaruh-buruk-media-sosial-bagi-generasi-milenial-dan-z
  5. Kemdikbud. (Mamik Setiawati. 2018. Agustus 23) Pelajar dan Gawai Keuntungan dan Kerugiannya. Retrieved from http://pena.belajar.kemdikbud.go.id/2018/08/pelajar-dan-gawai-antara-keuntungan-dan-kerugiannya/
  6. Teraju Umrah (Humas Umrah. 2019. Agustus 14) Dampak Positif Negatif SmartPhone pada Generasi Milenial. Retrieved from https://teraju.umrah.ac.id/dampak-positif-negatif-smartphone-pada-generasi-milenial/
Cerdas Dalam Penggunaan Gawai dan Seberapa Berdampaknya Bagi Gen-Z