04 January 2023

Perkembangan Esport Moba di Indonesia

Oleh: Ghufron Thoiful Abdillah (Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab)

Dari dulu, banyak orang tua yang memandang negatif tentang bermain game online.Salah satu nya anak anak yang bermain game Mobile Legened, Free Fire dan PUBG Mobile. Padahal zaman sekarang, banyak orang orang dari kalangan anak-anak, remaja hingga dewasa memainkan permainan tersebut. Bahkan tidak sedikit orang-orang sekarang bisa sukses karena bermain game online.

MOBA merupakan salah satu genre video game yang sedang tenar-tenarnya. Beberapa bahkan sudah dipertandingkan dengan skala besar-besaran dan kerap disebut sebagai Electronic Sports atau Esports. Yang menarik dari MOBA adalah cara bermainnya yang sederhana namun tersimpan kompleksitas yang tidak bisa dikuasai semua orang. Pemain MOBA yang handal sering dianggap sebagai orang dengan tingkat intelektualitas tinggi berkat kemampuan pemahaman game yang lebih baik dibanding rata-rata pemain lain. Esport adalah salah satu istilah olahraga yang menggunakan peralatan eletronik. Jadi, bisa disimpulkan bahwa esport adalah olahraga yang menggunakan perangkat eletronik .

Permainan game online sekarang tidak cuma bermain dan untuk senang-senang saja. Soalnya banyak orang yang bisa mendapatkan penghasilan hanya karena bermain game online. Salah satunya adalah Jess No limit.

Tobias Justin atau yang lebih terkenal dengan sebutan Jess No Limit adalah salah satu orang yang memainkan game Mobile Legened dan membesarkannya permainan tersebut di Indonesia. Bahkan, banyak orang yang mengetahui game tersebut karena Jess No Limit. Pro Player yang satu ini selain menjadi pemain inti di tim evos legend, dia juga menjadi youtuber No.1 di Indonesia kategori game online.Bahkan, Jess No Limit bisa membeli banyak mobil sport dan rumah mewah hanya karena game online tersebut.

Sampai saat ini, game online sudah masuk dalam ajang Asian Games dan juga tournamen-tournamen besar lainnya. Salah satunya adalah M-Word. Indonesia merupakan pemenang pertama piala M-Word dunia dan di menangkan oleh tim Evos Legend. Evos legend adalah tim Esport satu- satunya dari Indonesia yang bisa membawa pulang piala M-Word tersebut. Pemain-pemain Evos Legend yang memenangkan piala M-Word antara lain:

  1. Evos OURA (Eko Julianto)
  2. Evos Donkey (Yurino Putra Angkawijaja)
  3. Evos wann (Muhammad Ridwan)
  4. Evos R E K T (Gustian Hidayat)
  5. Evos Luminaire (Ihsan Besari Kusudana).

Akan tetapi, pemain-pemain tersebut sudah tidak bermain lagi di tim Evos Legend karena banyaknya rekrutmen dari pemain-pemain Filipina. Menurut para pemain-pemain M-Word tersebut, pengambilan keputusan merekrut pemain dari Filipina akan berdampak pada melemahnya pemain-pemain asli dari Indonesia di tim-tim esport besar di Indonesia. Karena banyak pemain-pemain Indonesia yang tidak di mainkan dan di gantikan pemain-pemain dari Filipina tersebut. Oleh karena itu, banyak netizen-netizen yang menolak akan perekrutan tersebut.

Selain itu Timnas Esport Indonesia juga akan berdampak buruk di Asian Games karena strategi Esport Indonesia sudah di ketahui pemain-pemain dari Filipina.

Di MPL ID Season 10, untuk pertama kalinya EVOS Legends tampil tanpa para pemain senior dari squad WORLD. Tiga pemain tersisa dari squad WORLD yang disebut Trio M1 yaitu Luminaire, Rekt, dan Wannn, telah di-farewell jelang MPL ID S10 dimulai.

Tersisa Dreams, Clover, serta Pendragon yang sudah pernah mencicipi panggung MPL ID. Sisanya, line-up EVOS Legends diisi pemain-pemain muda yang berasal dari MDL, seperti Sutsujin, Tazz, hingga yang terbaru Saykots.

Hilangnya nama-nama pemain senior dari roster EVOS Legends ini sejak awal memang sudah membuat ragu para penggemar. Terbukti, absennya sosok berpengalaman di panggung MPL hingga di kejuaraan dunia membuat EVOS seolah hilang arah.

Membela tim dengan reputasi tinggi, para pemain muda di EVOS Legends diperkirakan mendapat tekanan alias pressure yang sangat tinggi. Pressure ini bisa datang dari luar maupun dari dalam diri mereka sendiri.

Pressure dari dalam diri bisa disebabkan tekanan akibat menyandang nama tim yang sudah pernah menjuarai tak hanya liga tingkat nasional, bahkan juga kejuaraan tingkat dunia M1 World Championship.

Sementara itu tekanan dari luar diri bisa berasal dari ucapan manajemen tim termasuk pelatih baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya, coach Zeys yang pernah mengatakan bahwa roster baru dengan sebutan EVOS New Era ini lebih kuat dari Squad WORLD.

Ucapan Zeys kepada media yang akhirnya ia klarifikasi sebagai guyonan semata ini secara tidak langsung dapat menjadi tekanan untuk para pemain baru. Tak hanya Zeys, VP EVOS Esports, DeanKT, juga pernah menyebut target mereka musim ini adalah menjuarai M4 World Championship.

Secara tidak langsung, perkataan-perkataan yang sebenarnya tidak perlu dilontarkan itu menjadi pressure dan beban untuk para pemain muda yang sebenarnya masih memiliki pengalaman minim sebagai professional player.

Tekanan yang dialami pemain sangat mempengaruhi performa di atas panggung, termasuk membuat mereka sulit bermain lepas. Padahal, bermain lepas sering disebut sebagai salah satu formula kemenangan tim esports.

DAFTAR PUSTAKA

Revival TV,kompasiana.com , Hybrid.co.id

kompasiana.com/bagaimana-perkembangan-mobile-legends-di-indonesia

kumparan.com/tantangan-terhadap-perkembangan-komunitas-mobile-legends-di-indonesia

Perkembangan  Esport Moba di Indonesia